TEMPO Interaktif, Bandung -Begitu inginnya warga ini berpisah dari Kabupaten Cirebon, mereka pun berjalan kaki selama 7 hari dari Losari sampai Bandung. "Baru sampai hari ini," kata Dade Mustofa, Sekretaris Jenderal Komite Pemekaran Cirebon Timur di Bandung Senin (27/12).
Sebanyak 20 orang yang ikut pun betisnya bengkak dan kakinya lecet. Mereka menempuh jalur Losari-Sumber-Jalur Pantura-Kadipaten Sumedang-Cadas Pangeran-Jatinangor dan Bandung tepatnya di depan Gedung Sate. Sebelumnya ada 30 orang yang ikut, namun hanya tersisa 20 yang bertahan.
Mereka melakukan perjalanan hanya pada siang hari dan bermalam dengan tenda. Tujuan mereka datang ke kantor Gubernur Jawa Barat adalah untuk menyerahkan statuta Cirebon Timur berupa dokumen kesiapan pemekaran daerah itu. "Ini semacam proposal pemekaran," kata Dade.
Menurut Dade, warga 18 kecamatan yang menuntut pemekaran mengeluhkan minimnya akses layanan publik dan pembangunan infrastruktur. Menurut Dade usulan pemekaran ini sudah berumur 18 tahun. Usulan ini berbarengan dengan usulan pemekaran wilayah Bandung Barat yang sudah diluluskan pemerintah.
Warga ini menuntut pemerintah mendengarkan usulan ini. Mereka menunggu kepastian perwakilannya bisa bertemu gubernur, dan wakilnya atau DPRD Jawa Barat. "Kalau perlu kami akan nginap," kata Dade.
AHMAD FIKRI