Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenaikan Harga Minyak Tidak Akan Lama  

image-gnews
TEMPO/Subekti
TEMPO/Subekti
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Masyarakat diminta tidak khawatir dengan tren kenaikan harga minyak mentah dunia yang sudah mencapai US$ 91 per barel. Meskipun di atas asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan 2010 sebesar US$ 80 per barel, kenaikan itu tidak akan lama.

Ekonom dari Universitas Gajah Mada A. Tony Prasetiantono menuturkan, pendorong kenaikan harga minyak tahun ini berbeda dengan kenaikan tahun 2008. Ketika itu, harga minyak sempat menyentuh rekor tertinggi US$ 147 per barel akibat ulah spekulan.

Sedangkan tahun ini kenaikan harga lebih didorong oleh tingginya permintaan minyak, terutama di Amerika Serikat dan Eropa yang sedang dilanda musim dingin. “Paling tinggi hanya US$ 100 per barel,” kata Komisaris Independen Bank Permata ini saat dihubungi Selasa (28/12).

Begitu musim dingin terberat berlalu pada bulan Februari mendatang, permintaan terhadap minyak akan turun dan harganya pelan-pelan kembali ke harga wajar di bawah US$ 90 per barel.

Menurut Tony, faktor lain yang bakal menekan permintaan minyak ada pelemahan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.

“Karena itu saya yakin, pada bulan Maret harga minyak akan kembali ke level normal,” ucapnya.

Dengan semua pertimbangan tadi, Tony mendukung kebijakan pemerintah yang akan membatasi bahan bakar minyak bersubsidi mulai Maret 2011 untuk wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi. Pemilihan waktunya pun dinilai Tony sudah tepat, karena biasanya inflasi Maret tidak besar.

Situs web Bloomberg hari ini menyebutkan harga minyak mentah di pasar internasional sebesar US$ 91, 09 per barel (1 barel sekitar 159 liter), yang berarti sudah naik 8,2 persen dari harga awal Desember.

Sebelumnya pemerintah memastikan tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak meski harga minyak mentah dunia melonjak mendekati US$ 100 per barel.

"Jangan tanya apakah kita akan menaikkan harga bahan bakar. Tidak ada," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dalam jumpa pers seusai rapat kabinet terbatas di kantor Presiden Senin lalu.

Kenaikan harga minyak dipastikan bakal menambah subsidi bahan bakar. Untuk tahun depan, pemerintah menganggarkan subsidi sebesar Rp 95,5 triliun.

Namun Hatta berpendapat harga minyak dunia masih berpeluang turun. "Tidak boleh panik, kita pernah mengalami harga minyak US$ 140, but we still survive, bahkan growing.”

Jika harga minyak terus naik, pemerintah akan mengatasinya melalui dua cara, yakni pengaturan penawaran dan permintaan. Dari penawaran, pemerintah bakal menggenjot produksi minyak mentah dalam negeri.

Sedangkan dari permintaan, konsumsi bahan bakar bersubsidi masyarakat ditekan dengan program pembatasan pada tahun depan. Program ini, menurut Hatta, bakal terus berjalan dan tak terpengaruh kenaikan harga minyak dunia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh menyatakan kenaikan harga minyak mentah akan memperkuat kebijakan pembatasan bahan bakar. Sebab, jika tak dibatasi subsidi akan semakin besar.

EFRI RITONGA | VIVA KUSNANDAR



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

15 jam lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.


Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

20 jam lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.


Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

1 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.


Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

1 hari lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.


Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.


Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?


Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?


Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Petugas mengganti papan harga SPBU jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu 3 September 2022. Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter serta Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?


Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.


Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

27 Mei 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB. Bagaimana rinciannya dan apa penyebab kenaikannya?