Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fachry Husaini: Agresif Menyerang, Tetap Konsentrasi Bertahan

image-gnews
Fachry Husaini. TEMPO/Santirta M.
Fachry Husaini. TEMPO/Santirta M.
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan pemain tim nasional era 1986-1997, Fachry Husaini, mengatakan setelah kekalahan 3-0 di final Piala AFF pertandingan pertama atas Malaysia di Kuala Lumpur, Ahad lalu, Firman Utina dan rekan-rekan harus bangkit. Dalam sepakbola, kata Fachry, tidak ada yang tidak mungkin. 

"Meskipun peluang kecil, asalkan dimanfaatkan maksimal, hasilnya bisa maksimal. Tetapi dengan catatan para pemain tidak mengulangi kesalahan yang sama," kata Fachry kepada Tempo, Selasa (28/12). 

Dalam sepak bola, menurut pelatih Bontang FC ini, tidak ada yang tidak mungkin. Sekecil apa pun kalau dimanfaatkan maksimal hasilnya bisa maksimal. Namun, ada catatan untuk para pemain "Tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama, dan pemain lini belakang harus lebih konsentrasi," katanya.

Ia kjawatir, para pemain Indonesia terlalu asyik menyerang dan melupakan pertahanan. Jika kita kebobolan lebih dulu, itu akan berbahaya.

Mantan asisten pelatih tim nasional senior dan U-23 tahun 2004-2005 ini, merasa tidak perlu memperbesar masalah adanya sinar laser sebagai alasan kekalahan tim. Apabila para pemain tetap fokus dan berkonsentrasi pada permainan, kekalahan itu tidak akan terjadi. Ketiga gol itu terjadi karena kesalahan tim Indonesia. 

Namun, kekalahan itu jangan menjadi beban tim saat berlaga di leg kedua. "Kita memang harus menang, tapi jangan sampai karena ingin mencetak banyak gol tidak ada keseimbangan dalam pertahanan. Tetap harus konsentrasi bertahan," kata pemain yang pernah memperkuat klub Bina Taruna, Lampung Putra, Petrokimia Putra (sekarang menjadi Gresik United), dan Pupuk Kaltim (sekarang menjadi Bontang FC) ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Fachry berharap Cristian Gonzales dan rekan-rekannya tidak menyia-yiakan peluang-peluang bola mati seperti tendangan bebas dan tendangan sudut. "Harus dimaksimalkan," katanya. 

Fachry optimistis Skuad Merah-Putih bisa juara AFF karena leg kedua bermain di kandang. Alasannya, tim Garuda mendapat dukungan dari suporter yang akan menjadi motivasi. Para pemain juga hafal dengan lapangan. Tapi, mereka harus mau bekerja keras dan tetap mengantisipasi serangan balik Malaysia. Dua pemain yang menurutnya berbahaya, yaitu Safee Sali dan Norshahrul Idlan bin Talaha.

Apapun hasilnya nanti, menang atau kalah, Fachry mengaku tetap akan mendukung tim nasional Indonesia. Apa yang telah diperlihatkan Bambang Pamungkas dan rekan-rekannya sejak babak penyisihan itu sudah luar biasa. "Dukungan saya untuk tim nasional tidak akan berkurang," katanya.

Fachry menilai pelatih Alfred Riedl sudah memberikan banyak contoh baik bagi tim nasional Indonesia. Tim ini, menurutnya, mempunyai prospek bagus. Riedl merupakan pelatih yang baik, berani mengabil keputusan menggunakan banyak pemain muda, dan menolak intervensi.

RINA WIDIASTUTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

27 Oktober 2015

Pemain PSMS Medan versi PT Liga Indonesia, menggelar aksi damai di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, (17/6). Mereka menuntut diselesaikannya pembayaran tunggakan gaji selama 10 bulan yang dilakukan manajemen PSMS. TEMPO/Seto Wardhana
Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

DPR menyoroti kebijakan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menggunakan anggaran negara untuk membiayai hadiah Piala Kemerdekaan.


Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

22 Oktober 2015

Pesepakbola PSMS Medan Nastja Cech (kanan) berebut bola dengan pesepakbola Persib Bandung Zulkifli Syukur (kiri) pada pertandingan Indonesia Super Liga (ISL) 2011-2012 di Stadion Teladan Medan, Sumut, Minggu malam (17/6). ANTARA/Septianda Perdana
Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

Kenapa hadiah Piala Kemerdekaan diambil dari APBN?


Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

13 Oktober 2015

Presiden Joko Widodo membuka secara resmi turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan di Serang, Banten, 15 Agustus 2015. TEMPO/Darma Wijaya
Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

Tim Transisi menjanjikan hadiah yang cukup besar: juara pertama Rp 1,5 miliar, juara kedua Rp 1 miliar, dan juara ketiga Rp 750 juta.


Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

12 Oktober 2015

Pesepakbola Persib Bandung, Zulham Zamrun (kedua kanan) melewati hadangan penjaga gawang Mitra Kukar, Rivky Mokodompit (bawah) saat lanjutan kompetisi Piala Presiden 2015 di Stadion Jalak Harupat, Bandung, 10 Oktober 2015. Persib berhasil lolos ke babak final setelah menang denga skor 3-1. ANTARA/Agus Bebeng
Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

Atep baru menyumbang satu gol di ajang Piala Presiden. Ia berambisi mencetak gol saat Persib melawan Sriwijaya di final.


Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

5 Oktober 2015

Pemain Arema Cronus, Christian Gonzales (kiri) tersungkur saat mencoba memasukkan bola ke gawang Sriwijaya FC pada semi final putaran pertama Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 3 Oktober 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

Sriwijaya FC harus kehilangan bek Syaiful Indra Cahya, yang selama ini menjadi andalan mereka.


Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

3 Oktober 2015

Pemain Arema Cronus, Christian Gonzales lolos merayakan gol keduanya ke gawang Bali United saat babak perempat final leg kedua turnamen Piala Presiden antara Bali United melawan Arema Cronus di Stadion Dipta, Gianyar, Bali, 27 September 2015. Gonzales mencetak hat-trick dalam laga yang membawa Arema Cronus menang 2-3 TEMPO/Johannes P. Christo
Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

Arema Cronus mengantongi rekor lima kemenangan beruntun melawan Sriwijaya FC.


Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

24 September 2015

Ratusan bobotoh Persib Bandung berunjuk rasa didepan kantor DPRD Provinsi Jabar saat aksi damai terkait kisruh sepakbola nasional antara PSSI dan Pemerintah di Bandung, Jawa Barat, 4 Juni 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

Menurut Djadjang Nurjaman, atmosfer di Bandung sedang panas jelang pertandingan perempat final kedua melawan Pusamania.


Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

19 September 2015

Pesepakbola Sriwijaya FC, Syakir Sulaeman (tengah) di bayangi sejumlah pesepakbola Persela Lamongan  saat pertandingan babak penyisihan grub B Piala Presiden di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, 9 September 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

Statistik pertandingan memperlihatkan dalam lima pertemuan terakhir dengan Persebaya, Sriwijaya tiga kali menang dan sekali seri.


Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

18 September 2015

Pesepak bola Arema Cronus, Lancine Kone meluapkan kegembiraannya usai menjebol gawang Sriwijaya FC saat pertandingan Babak Penyisihan Grup B Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 5 September 2015. Arema menjaga asa ke perempat-final setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 3-1. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

Arema sudah menyiapkan strategi untuk mengamankan poin di kandang sendiri.


Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

14 September 2015

Pesepakbola Persebaya, Rudi Widodo berebut bola dengan pemain Martapura FC, Ady Setiawan pada pertandingan Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat. 2 September 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

Persebaya United mewaspadai empat pilar Sriwijaya FC.