Leon Walker harus mendekam dalam bui selama lima tahun setelah jaksa penuntut umum di kota Oakland, Michigan, Amerika Serikat, berhasil membuktikan di depan majelis hakim bahwa pria 33 tahun itu bersalah.
Walker, menurut Jaksa Jessica Cooper, telah melanggar undang-undang antiperetas Amerika Serikat, sehingga layak dipenjara. Dia dianggap telah melanggar azas privasi orang lain, kendati orang itu adalah istri sendiri.
Bentuk pelanggaran itu, tambah Cooper, dengan keahliannya dia berhasil membuka kata sandi surat elektronik milik istrinya tanpa izin. Cooper beralasan bahwa kegiatan itu sudah melampaui batas.
Kenekadan Walker bermula dari kecurigaannya terhadap sikap istrinya, Clara, yang kerap pulang malam. Selain itu, istrinya dianggap masih berhubungan dengan mantan suami pertamanya melalui surat-menyurat elektronik.
Pada suatu saat, Walker seorang teknisi IT, diam-diam membuka Gmail milik istrinya di komputer rumah mereka. Tak disangka, kegiatan itu membuat istrinya berang dan melaporkannya ke pihak berwajib. Sebelumnya, Walker pernah dijebloskan ke hotel prodeo oleh polisi karena memukul istri di depan putranya.
Menurut data, seperempat perceraian di Amerika Serikat disebabkan oleh pelanggaran privasi suami istri dengan cara membuka pesan teks atau laman jejaring sosial tanpa izin. Usai divonis hakim, Clara dan Walker akhirnya bercerai awal bulan ini.
Dalam pembelaannya Walker beralasan, dia dan istrinya memiliki sebuah laptop yang dibeli bersama usai mereka menikah. Menurutnya, sang istri memang sengaja meninggalkan kata sandi tersembunyi di sekitar rumah mereka yang berada di Rochester Hills. Dia merasa tak bersalah menggunakan kata sandi milik istrinya untuk membuka sejumlah surat elektronik tersebut.
Namun demikian, pembelaannya ditolak oleh Jaksa. Alasan Jaksa, Walker adalah seorang yang piawai di bidang komputer sehingga dia dengan mudah membuka akses Gmail milik istrinya.
Dalih lain Walker, dia merasa khawatir terhadap nasib putrinya yang berusia satu tahun yang tinggal bersama dengan bekas suami Clara. "Saya mulai berpikir, dia telah mengambil putri saya untuk dibawa bersama bekas suaminya."
"Oleh karenanya, saya perlu sampaikan kepada Anda bahwa saya membenarkan telah membaca email dia. Dia sembrono menulis passwords dan meninggalkannya di notes dan buku di sekitar rumah."
Dia tambahkan, "Saya melakukan apa yang perlu dilakukan. Kami berbicara tentang putri kami dalam bahaya."
Walker yang bekerja sebagai seorang teknisi di sebuah perusahaan IT untuk pemerintahan kota Oakland menolak dituduh sebagai peretas alias hacker.
TELEGRAPH | CHOIRUL