Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengindikasikan bahwa virus HIV AIDS mudah menulari perempuan. Sebab, secara anatomi tubuh perempuan 2,5 kali lebih rentan dibanding laki-laki. Selain itu, ketimpangan gender yang menyebabkan perempuan tidak mampu mengontrol prilaku seksual suaminya juga ikut menyebabkan penularan virus HIV AIDS mudah terjadi.
"Karenanya jumlah perempuan yang terdeteksi virus HIV AIDS akan terus meningkat," kata Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan dr Triono Soendoro, dalam dialog interaktif 'Gender dan HIV AIDS' di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (28/12).
Triono menampik anggapan masyarakat selama ini yang menyatakan virus HIV AIDS hanya menginfeksi perempuan penjaja seks komersial saja. Sebab, virus tersebut menyerang perempuan dan laki-laki yang melakukan hubungan heteroseksual. "Jadi kalau suaminya suka 'jajan' maka istri juga berisiko tertular," ujarnya.
Menurut Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan dr. Subuh, sebanyak 3,2 juta lelaki di Indonesia terindikasi pernah melakukan seks dengan perempuan selain istrinya atau pekerja seks komersial. Dari jumlah tersebut, sebanyak 50 persennya berisiko tertular virus HIV AIDS. "Karenanya sekitar 1,6 juta ibu-ibu di Indonesia terancam virus itu," kata Subuh.
Angka tersebut, menurut Subuh, dapat ditekan bila perempuan berani mengajukan posisi tawar dalam memutuskan hak-hak reproduksinya. "Kalau istri bisa membuat putusan sendiri mengenai aktivitas seksualnya, maka bisa lindungi dirinya dari virus HIV AIDS," ujarnya.
Hingga 30 September 2010, Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 22.726 orang menderita penyakit AIDS. Jumlah tersebut tersebar di 32 provinsi dan 300 kabupaten dan kota.
CORNILA DESYANA
Iklan
