Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertumbuhan Industri Plastik Tahun Depan Bakal Turun

image-gnews
Pedagang botol bekas dikawasan jalan Bongkaran, Surabaya, Jumat (5/2). Botol bekas minuman dan parfum ini dijual untuk keperluan koleksi dan kebutuhan pabrik pengolahan plastik dengan harga antara 50 rupiah hingga 80 ribu rupiah. TEMPO/Fully Syafi
Pedagang botol bekas dikawasan jalan Bongkaran, Surabaya, Jumat (5/2). Botol bekas minuman dan parfum ini dijual untuk keperluan koleksi dan kebutuhan pabrik pengolahan plastik dengan harga antara 50 rupiah hingga 80 ribu rupiah. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Ketua Umum Asosiasi Industri Plastik Hilir Indonesia (Aphindo) Tjokro Gunawan memperkirakan pertumbuhan industri plastik hilir tahun depan sedikit di bawah pertumbuhan tahun ini. Jika pertumbuhan tahun ini mencapai 7-8 persen, maka tahun depan kemungkinan hanya lima persen. "Kalau bisa tumbuh lima persen saja sudah bagus. Karena masih ada masalah pasokan bahan baku dan lainnya," katanya di Jakarta, Rabu (29/12).

Selain pasokan bahan baku, belum diterapkannya fasilitas bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP) dan tren kenaikan harga minyak mentah dunia ikut menekan industri plastik hilir. Tjokro mengatakan pasokan bahan baku dari dari dalam negeri masih tersendat. Akibatnya terjadi kesenjangan antara suplai dan permintaan.

Apalagi produksi pabrik Polytama saat ini terhenti karena ada masalah utang piutang dengan PT Pertamina (Persero). Rencana ekspansi Chandra Asri dan Tripolyta juga dinilai belum signifikan untuk meningkatkan suplai bahan baku.

Impor bahan baku plastik juga meningkat dengan berkurangnya suplai dari dalam negeri. Impor sebagian besar berasal dari Timur Tengah. Tjokro mengatakan impor polietilena (PE) dan polipropilena (PP) sampai akhir tahun ini diperkirakan naik sampai 50 persen menjadi lebih dari 780.000 ton. Tahun depan impor diprediksi masih cukup tinggi karena permintaan terus meningkat.

Kebutuhan domestik PE tahun depan diperkirakan naik menjadi 988.000 ton. Sementara tahun ini kebutuhan PE tercatat 840.000 ton. Kapasitas produksi diperkirakan tetap 770.000 ton per tahun. Sedangkan kebutuhan PP tahun ini tercatat 955.000 ton dan diperkirakan akan naik menjadi 1, 21 juta ton. Kapasitas produksi PP naik dari 685.000 ton menjadi 905.000 ton per tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peraturan pemerintah juga dinilai berperan menekan industri hilir plastik, salah satunya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.19/2009 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor Produk-produk Tertentu (BMDTP). Tjokro mengatakan peraturan ini mengenakan tarif bea masuk impor bahan plastik sebesar 15 persen untuk negara-negara non-Asean.

"Kami berharap pemerintah mencabut fasilitas PMK No.19 tersebut," katanya. Proses untuk mendapatkan fasilitas BMDTP juga dinilai terlalu rumit sehingga penyerapan sampai saat ini masih rendah, hanya lima sampai enam perusahaan.

KARTIKA CANDRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Seorang anak bermain di dekat Tugu Api Pancasila di TMII, Jakarta, Ahad, 12 September 2021. Pengelola mulai membuka dua wahana di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yakni Taman Reptilia dan Taman Burung untuk rekreasi masyarakat saat masa Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di Jakarta. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.


Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Seorang anggota PPSU membersihkan jalanan pasca kerusuhan Aksi 22 Mei di kawasan Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis 23 Mei 2019. Sebanyak 12 unit kendaraan penyapu jalan, delapan unit mobil bak terbuka, dan sembilan unit truk anorganik untuk membantu pembersihan area tersebut. TEMPO/Subekti.
Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.


Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Ilustrasi Botol Air Mineral (2)
Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.


Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Pengunjung mendengarkan penjelas seorang sales saat berada di pameran industri grafika terbesar di Indonesia, FGD Expo 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta, 6 Agustus 2015. Pameran ini terbagi dalam beberapa kategori, antara lain printing and digital equipment, packaging and label production technology, promotion and advertising equipment. Tempo/Tony Hartawan
Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.


Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Industri tekstil. TEMPO/Prima Mulia
Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.


Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Pertumbuhan Ekonomi 2018 Bergerak ke Level 5,3 Persen
Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.


Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Pekerja menyelesaikan pembangunan infrastruktur. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.


Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Koordinator Bidang Perekonomian DPP Golkar Airlangga Hartarto berkunjung ke kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 5 Desember 2017. Tempo/Jati Mahatmaji
Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.


Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menteri Perindustrian yang juga bakal calon Ketum Golkar Airlangga Hartarto saat memberi sambutan dalam acara Sarasehan Nasional GMPG di Hotel Manhathan, Jakarta, 10 Dsember 2017. Airlangga telah mendapat dukungan dari sejumlah pihak untuk menggantikan Setya Novanto sebagai ketum Golkar. Tempo/Ilham Fikri
Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.


Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pekerja mengamati proses produksi industri baja PT Gunung Steel Group di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, 26 Februari 2015. Jumlah industri baja nasional saat ini sebanyak 352 perusahaan tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. TEMPO/Tony Hartawan
Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.