"Angka inflasi kami prediksi itu kira-kira di 6,75 persen. Tapi kalau sampai di atas itu, memang sesuatu yang kita perlu kerja lebih baik lagi di tahun 2011 untuk jaga. Kita tetap akan jaga supaya inflasi 2011 ada di kisaran 5,3 persen," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo, usai Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/1), di BEI.
Sebelumnya, pada hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka inflasi pada bulan Desember 2010 sebesar 0,92 persen, sedangkan inflasi akhir tahun (y-o-y) mencapai 6,96 persen. Dari angka tersebut, bahan makanan menyumbang inflasi sebesar 3,5 persen.
Menurut Agus, fluktuasi harga bahan makanan memang menjadi tantangan terbesar inflasi pada saat ini. "Memang ada kecenderungan kenaikan komoditi-komoditi di internasional. Juga karena ada musim hujan yang berkepanjangan dan bencana alam, sehingga faktor logistik atau faktor tersedianya volatile food banyak mempengaruhi inflasi," lanjut Agus.
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data inflasi Desember pada tingkat 0,92 persen. "Angka ini di luar dugaan kami," ujar Kepala BPS Rusman Heriawan kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (3/1). Dengan demikian inflasi sepanjang tahun 2010 mencapai angka 6,96 persen, jauh melampaui target 5,8 persen.
Bahan makanan menjadi kelompok penyumbang inflasi terbesar yaitu 2,81 persen. Di antara komoditas pangan, beras kembali menjadi inflatoir tertinggi karena menyumbang inlasi sebesar 0,23 persen. Cabe merah dan cabe rawit berada di urutan berikutnya, masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,23 persen dan 0,22 persen.
Deflasi selama Desember terjadi pada dua komoditas yaitu daging ayam dan bawang merah, masing-masing menyumbang deflasi sebesar 0,03 persen dan 0,02 persen.
EVANA DEWI