Pada bulan Desember ini, kenaikan harga cabai menyumbang inflasi yang paling besar dibandingkan beras yang merupakan komoditas utama masyarakat. Inflasi Jawa Barat sendiri pada bulan Desember mencapai 0,73 persem. Inflasi ini disokong kenaikan kelompok bahan makanan yang mencapai 2,17 persen.
Untuk cabai sendiri andil inlasi terhadap kelompok bahan makanna 0,28 persen untuk cabai merah dan 0,12 persen cabe rawit. "Cabai bukan kebutuhan pokok seperti beras, tapi permintaannya sangat tinggi. Apakah masyarakat harus mengurangi konsumsi cabainya ?"
Lukman menambahkan, dari pantauan BPS di 7 Kota di Jabar pada Desember ini, kenaikan harga cabai merah mencapai 60 persen sedangkan harga cabai rawit mencapai 65 persen.
Secara keseluruhan inflasi gabungan Jawa Barat pada tahun 2010 ini mencapai 6,62 persen sedangkan pada tahun 2009 lalu inflasi gabungan mencapai 2,02 persen. Dalam setahun ini hanya sekali Jawa Barat mengalami deflasi, yakni pada bulan Maret lalu dengan minus 0.19 persen. "Kemungkinan (inflasi) trennya akan tetap tinggi untuk produk pertanian karena anomali cuaca," ujarnya.
Produksi cabai merah Jawa Barat tahun 2009 mencapai 209 ribu ton dengan luas area lahan 16 ribu hektar. Sedangkan untuk cabai rawit 106 ribu ton dengan area lahan 7849 hektar. Data sampai bulan Oktober lalu, jumlah panen cabai merah mencapai 175 ribu ton. Rata rata produksi cabai per hektarnya mencapai 126,80 kilogram per hektar.
ALWAN RIDHA RAMDANI