TEMPO Interaktif, Surabaya - Parliament Watch Jawa Timur nilai pembagian laptop bagi 100 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur merupakan bentuk dari gratifikasi. Apalagi alasan pemberian laptop bagi seluruh anggota Dewan juga tidak jelas.
"Saya melihat ini gratifikasi, mungkin ada upaya dari eksekutif untuk memberikan hadiah karena meloloskan pembahasan APBD 2011," kata Umar Sholahuddin, koordinator Parliament Watch, ketika berbincang dengan Tempo, Senin (3/12).
Parliament Watch juga menilai, pemberian laptop di tengah kondisi masyarakat yang masih dihantui kemiskinan dan bencana juga sangat tidak tepat. Apalagi, harga pembelian laptop juga sangat fantastis senilai Rp 15 juta perunit dengan total anggaran mencapai Rp 1,5 miliar. "Kalau melihat anggarannya, saya melihat ada mark-up di sini," tambahnya.
Sebagai wakil rakyat, para anggota Dewan sebenarnya telah menerima berbagai tunjangan dan gaji yang mencapai Rp 50 juta perbulan. Karenanya, pemberian laptop dinilai sebagai tindakan yang tidak tepat.
"Dengan gaji mencapai Rp 50 juta, anggota dewan sangat mampu beli sendiri, siapa sih anggota yang tidak punya (laptop), kalau dibelikan lagi terus mau digunakan apa," kata Umar.
Alasan pinjam pakai yang dijadikan dasar penerimaan laptop juga dinilai Parliament Watch merupakan upaya untuk menutup-nutupi upaya pemberian laptop itu.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi Hukum dan Pemerintahan Dewan, Kusnadi membenarkan dalam waktu dekat seluruh anggota Dewan Jawa Timur segera mendapatkan jatah masing-masing satu buah laptop.
"Saat ini masih dalam proses pembelian, saya tidak munafik, tapi ini merupakan keinginan seluruh anggota DPRD," kata politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)ini.
Kusnadi membantah jika pemberian ini merupakan gratifikasi. Menurut dia, laptop yang akan diberikan bersifat pinjam pakai, sehingga jika yang bersangkutan sudah tidak menjabat lagi maka barang tersebut harus dikembalikan ke sekretariat Dewan.
"Bagi anggota DPRD, laptop itu kebutuhan, wajar kalau kita diberi, wong ini hanya dipinjami dan kita juga wajib untuk merawatnya," tambah dia. Pembelian laptop ini menurut dia sudah dianggaran dalam APBD 2010.
FATKHURROHMAN TAUFIQ