TEMPO Interaktif, Jakarta - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung meminta tahun 2011 dijadikan tahun bekerja untuk semua elemen bangsa. Masih terlalu jauh jika di 2011 sudah membicarakan calon presiden dan calon wakil presiden.
Pram, panggilan akrabnya, mengatakan Indonesia perlu memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi yang bagus di kawasan Asia. Jika tarik menarik politik lebih dominan, maka momentum pertumbuhan ekonomi akan lewat begitu saja.
"Tahun 2011 sebaiknya tahun bekerja bagi semua elemen bangsa, bukan untuk tarik menarik persiapan 2014," kata Pram di gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa 4 Januari 2011.
Pram menganggap pembicaraan soal capres 2014 masih terlalu jauh. Memang, pimpinan nasional, bukannya tidak perlu dipersiapkan. Karena itu dia menganggap pembicaraan soal capres sebagai upaya penjajakan pihak-pihak tertentu. "Test the water, wajar-wajar saja," ujarnya.
Terkait capres-cawapres dari PDI Perjuangan, Pram mengaku hal itu akan diputuskan partainya. Hingga kini juga belum ada satu partai pun yang memutuskan siapa nama calonnya. Sejauh ini hanya penjajakan dan komunikasi politik.
PDI Perjuangan, kata dia, juga akan menggunakan survei untuk melihat elektabilitas calon. Namun, sekali lagi, dia menganggap itu masih terlalu jauh. Pembicaraan soal capres, dia mencontohkan, seperti pusaran angin ribut dalam menanggapi pernyataan kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul beberapa waktu.
"Sama ketika dia (Ruhut) mengetest (mengajukan wacana) amandemen (mengenai masa jabatan presiden). Energi kita jangan terlalu banyak dibuang untuk itu," kata Pram.
AMIRULLAH