TEMPO Interaktif, Jakarta - Iwan (37) yang berusaha mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 9 Hotel Boutique di Jalan S. Parman, Tomang, Jakarta Barat, Selasa (4/1) kemarin ternyata melakukan aksi nekatnya karena masalah pribadi. "Tadinya memang bertengkar dengan saya, tapi setelah itu saya tidak tahu," kata Ida, isteri Iwan saat dicegat Tempo begitu keluar dari ruang perawatan suaminya di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat, Rabu (5/1).
Ida mengaku, ia dan Iwan bertengkar pada malam Tahun Baru lalu. "Itu uda selesai, tapi dia lalu keluar dan mungkin ada masalah lain, ada tekanan dari pihak lain," ujarnya sambil melangkah cepat.
Di Hotel Boutique, menurut Ida, Iwan menginap dengan beberapa orang temannya. "Dia dikeram, mungkin dapat pengaruh-pengaruh buruk," ujarnya. Namun Ida mengaku tidak mengetahui siapa orang-orang yang menemani suaminya maupun pengaruh buruk apa yang diberikannya. "Saya tidak tahu, mungkin ada masalah dendam."
Bagaimanapun, Ida mengaku bersyukur saat ini kondisi suaminya telah membaik. "Alhamdulillah, yang luka hanya pinggang, kaki, dan tangannya," katanya. Kendati pemeriksaan terhadap Iwan belum tuntas. "Ini baru akan saya bawa ke dokter tulang," kata wanita berambut panjang ini terburu-buru.
Saat Tempo berkesempatan melihat Iwan yang dirawat di ranjang nomor 20, Bangsal Ashoka, Rumah Sakit Sumber Waras, kondisinya memang tampak tidak terlalu parah. Beberapa luka lecet bekas goresan serta memar memang tampak di muka, tangan serta kakinya, namun pihak rumah sakit hanya menempelkan perban di dahi, lutut, serta mata kaki kanannya. Iwan juga tampak sadar, kendati tatapan matanya sedikit menerawang.
Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Metro Tanjung Duren, AKP Johari Bule menyatakan bahwa Iwan memang seorang paranoid. "Jadi seperti dikejar-kejar orang lewat SMS," ujarnya saat dihubungi. Selain itu, masalah keluarga juga diduga menjadi penyebab bunuh diri Iwan. "Bisa saja stress karena masalah keluarga, tapi masalahnya apa belum diketahui.
PINGIT ARIA