“Setidaknya mencegah peluang adanya penimbunan cabai oleh spekulan,” ujar Dwi Rio, anggota fraksi PDIP DPRD DKI, Rabu (5/1).
Rio menilai melonjaknya harga cabai yang sudah melebihi batas kewajaran ini adalah bentuk kelalaian Negara yang pada akhirnya merugikan konsumen dan pedagang.
Seharusnya, kata Rio, dengan kewenangan yang dimilikinya Pemerintah Pusat dapat mengantisipasi kelangkaan cabai ini. “Bisa dengan mengatur manajemen panen dan persediaan cabai,” kata Rio.
Sementara itu, Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI mengaku tidak dapat berbuat apa pun untuk mengatasi lonjakan harga cabai merah. DKI hanya pasrah dan berdoa agar kondisi cuaca di Jakarta secepatnya terbebas dari hujan lebat dan potensi banjir.
“Kami menunggu cuaca mereda karena hingga Februari masih diperkirakan hujan. Petani pun tidak mau menaman cabai jika masih ada potensi kerugian akibat hujan ini,” ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI, Reynalda Majdid.
Untuk meredam lonjakan harga cabai, Reynalda menambahkan, warga dihimbau untuk mengurangi jumlah konsumsinya. Sehingga turunnya permintaan cabai dan ketersediannya akan seimbang dengan harga baru yang lebih rendah.
“Jika konsumsi cabe tidak bisa dikurangi, maka warga diharapkan dapat berpindah dari membeli cabe segar menjadi cabe kering yang banyak dijual di pasar,” kata Reynalda.
RENNY FITRIA SARI