Tahun lalu, kapasitas produksi kakao hanya 180 ribu ton, produksinya meningkat tahun ini hingga 100 ribu ton. "Hal itu karena konsistensi kebijakan pemerintah mendorong proses pengolahan kakao dalam negeri," katanya. Sejak tahun lalu, ekspor kakao tumbuh positif. Pada Januari-Oktober saja, ekspor kakao sudah mencapai US$ 1,318 miliar.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI), Sindra Wijaya menyatakan sejumlah industri kakao bangkit sejak tahun lalu. Ada 15 pabrik kakao yang beroperasi kembali. "Padahal, tahun sebelumnya, 7 pabrik diantaranya berhenti produksi," kata Sindra.
Bangkitnya industri pengolahan kakao karena penerapan kebijakan bea keluar biji kakao. Jika, pengusaha terus mengembangkan produksi kakao olahan, maka pada 2014, kapasitas produksi diharapkan capai 600 ribu ton.
Meski ada kebijakan bea keluar, ekspor biji kakao tetap akan naik. Kenaikan ekspor biji kakao tahun ini diperkirakan mencapai 21 persen. Menurut Mari, pertumbuhan ekspor biji kakao karena program Gerakan Nasional Kakao untuk Peningkatan Mutu dan Produksi Biji Kakao.
EKA UTAMI APRILIA