TEMPO Interaktif, Jakarta - Kenaikan harga cabai di sejumlah pasar tradisional tidak terjadi di Pasar Induk Kramatjati, JakaRTA. Harga komoditas Tersebut mulai stabil sejak permulaan tahun 2011. "Masih normal," ujar Irwan, 38 tahun, pedagang cabai Los H 05, Pasar Kramatjati, Rabo (5/1).
Untuk satu kilogram cabai rawit merah, Irwan mengaku menjualnya dengan harga Rp 75 ribu. Sementara cabai keriting dijual dengan harga Rp 35 ribu dan Rp 40 juta untuk cabai rawit hijau. "Tidak berubah sejak tahun baru," katanya.
Menurut Irwan, stabilbnya harga tersebut didukung oleh banyaknya pasokan dari berbagai daerah seperti Banyuwangi, Temanggung dan sekitar Jawa Barat. "Namun, kualitas cabai dalam beberapa hari terakhir terbilang rendah akibat musim hujan," ujarnya.
Baca Juga:
Hal serupa dinyatakan Fadil, 35 tahun, pedagang cabai Los H 74. Menurut dia, kenaikan harga cabai sempat terjadi pada hari perayaan tahun baru. Saat itu harga cabai rawit hijau sempat menembus harga Rp 60 ribu. "Mungkin karena tidak ada yang memetik," ujarnya.
Fluktuasi harga cabai nampaknya tidak berpengaruh terhadap harga kommoditas sembako. "Tidak ada kenaikan selama sepekan terakhir. Semua barang kami jual dengan harga yang stabil," ujar Marin, 53 tahun, pedagang sembako Nico Putra.
Untuk satu kilogram telur, kata Marin, pedagang di pasar induk Kramatjati, masih menjual diharga Rp 15 ribu per kilogram, gula pasir Rp 11 ribu, dan minyak goring curah dijual Rp 12 ribu per satu kilogramnya. "Semuanya stabil," ujarnya.
RIKY FERDIANTO