TEMPO Interaktif, Jakarta -Kementerian Pertanian berniat membidik pasar Cina untuk mengekspor benih sayuran. Negara ini dinilai memiliki potensi besar dari segi jumlah penduduk dan tingkat ekonomi negara tersebut. "Penduduk Cina yang mencapai 1,5 miliar dan pendapatannya perkapitanya meningkat pesat. Sekarang Cina menjadi raksasa ekonomi mendekati Amerika sekarang. Jadi potensi pasar sayur-sayuran harus bisa kami tangkap," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Hassanuddin Ibrahim di sela Workshop Hortikultura, di kantornya, Jakarta, Kamis (6/1).
Masyarakat Cina sangat senang dengan sayuran kangkung. Negara lain yang juga berpotensi besar untuk ekspor benih sayuran adalah Taiwan dan Korea. "Negara-negara itu konsumen terbesar sayur-sayuran terutama untuk sayuran tropis seperti kangkung, pare, timun, dan kol," ujarnya.
Tak hanya membidik ekspor benih sayur, Hassanuddin juga menyatakan akan meningkatkan ekspor buah-buahan. Tujuan utama masih ke Cina, dengan komoditas ekspor buah salak dan mangga. "Tapi kalau mangga orang Cina nggak suka yang warna hijau. Dalam budaya mereka nggak boleh menyajikan warna hijau karena dianggap itu tidak sopan. Jadi kami ada mangga ken ada ken layung yang warnanya merah," katanya.
Untuk meningkatkan nilai ekspornya, Kementerian juga mengupayakan buah dan sayuran yang dihasilkan berupa organik. Bahkan, Hassanuddin berencana mengembangkan benih mangga tersebut. "Paling tidak nanti dikembangkan lahannya 1000 hektar per tahun. Buah manggis juga akan dikembangkan," ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, volume ekspor benih sayuran kangkung mencapai 4.135.583 kilogram dengan nilai ekspor mencapai US$ 4.135.583 tahun lalu. Sedangkan volume ekspor benih sayuran pare pada 2010 sebanyak 65.393 dengan nilai ekspor US$ 2.157.969.
Hassanuddin menargetkan pertumbuhan volume dan nilai ekspor meningkat meski tak terlalu tajam. "Persentase untuk peningkatan dari angka sebelumnya 3 hingga 4 persen per tahun. Peningkatan nanti kan nggak secara ajeg tapi secara eksponensial," katanya.
ROSALINA