Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasar Khawatir atas Laju Inflasi

image-gnews
Sejumlah pekerja hilir mudik pada jam sibuk di Sydney, Rabu (28/10). Indeks Harga Konsumen dan inflasi Australia akan diumumkan oleh Biro Statistik Australia pada hari ini. REUTERS/Daniel Munoz
Sejumlah pekerja hilir mudik pada jam sibuk di Sydney, Rabu (28/10). Indeks Harga Konsumen dan inflasi Australia akan diumumkan oleh Biro Statistik Australia pada hari ini. REUTERS/Daniel Munoz
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -  Analis pasar modal dari BNI Securities, Akhmad Nurcahyadi, memperkirakan jatuhnya indeks saham gabungan di Bursa Efek Indonesia dalam perdagangan pekan lalu disebabkan oleh kekhawatiran pelaku pasar atas laju inflasi yang hampir 7 persen.

"Pelaku pasar berharap laju inflasi bisa terkendali di level 6-6,5 persen, bahkan semula di kisaran 5,5-6 persen," kata Akhmad kemarin. Nyatanya, Badan Pusat Statistik melaporkan inflasi sepanjang 2010 sebesar 6,96 persen.

Faktor penekan bursa lainnya, kata Akhmad, adalah kekecewaan pelaku pasar terhadap kebijakan Bank Indonesia yang menahan suku bunga acuan (BI Rate) pada level 6,5 persen. Padahal, menurut dia, kebijakan bank sentral sudah tepat. "BI Rate cukup menarik. Kalau terlalu tinggi, yang masuk justru hot money," tuturnya. Apalagi kenaikan suku bunga acuan berpotensi mengangkat suku bunga kredit otomotif dan perumahan.

Akhmad optimistis pasar bisa bangkit karena Amerika Serikat sedang dibelit persoalan fiskal. "Jadi, uangnya investor mau ditaruh di mana lagi kalau tidak di pasar berkembang, salah satunya ya di Indonesia," kata dia.

Saat ini total utang Amerika Serikat US$ 12 triliun. Jika dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) yang sebesar US$ 14,5 triliun, rasio utang terhadap PDB Amerika 82,7 persen, di atas batas aman 30 persen.

Krisis utang juga gentayangan di Eropa. Dua negara Eropa, yakni Yunani dan Irlandia, sudah meminta dana talangan kepada Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga mengaku tidak cemas atas anjloknya indeks selama sepekan terakhir. Ia yakin jatuhnya indeks bukan disebabkan oleh pelarian modal asing.

"Tidak apa-apa. Ini kan masih awal tahun, pasti setiap investor punya analisis terhadap kondisi pasar dan portofolio," kata dia seusai rapat ketahanan pangan, Jumat malam lalu.

Agus mengatakan, kalaupun ada investor yang melakukan perubahan strategi, pemerintah akan tetap memperhatikan dan bersikap waspada. "Tapi, secara umum, kondisi masih baik," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apalagi beberapa indikator perekonomian Indonesia masih bagus, termasuk neraca pembayaran pemerintah, fiskal, dan investasi langsung (foreign direct investment).

Agus memandang penyesuaian yang dilakukan pelaku pasar pada awal tahun sebagai hal yang biasa. Pelaku pasar yang tadinya libur pada saat akhir tahun kemudian membuka kegiatan dan sedikit melakukan penyesuaian.

Pada perdagangan Jumat pekan lalu, saham-saham di Bursa Efek Indonesia melemah hampir di setiap sektor. Pelemahan dipicu oleh derasnya aksi jual oleh investor asing.

Sektor tambang dan perkebunan terbenam cukup dalam setelah sempat naik tinggi. Saham pertambangan tertekan 2,48 persen ke posisi 3.373,48, dan saham perkebunan tertekan 3,44 persen ke posisi 2.233,81.

Walhasil, indeks harga saham gabungan ditutup melemah 2,81 persen ke posisi 3.631. Posisi tertinggi selama sepekan diraih pada perdagangan Selasa, saat indeks ditutup pada 3.760. Jika dihitung dari level tersebut, indeks bursa melemah 3,4 persen

IQBAL MUHTAROM | ANTARA | EFRI RITONGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

27 hari lalu

Petani usai melakukan transaksi digital dengan mengunakan mobile BCA di sebuah pertanian lahan kosong di Jakarta, Senin, 29 November 2021. Mencermati digitalisasi teknologi yang kini semakin dibutuhkan, BCA terus bergerilya menawarkan beragam kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi finansial, khususnya dalam menyongsong era new normal saat ini. TEMPO/Subekti.
Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.


Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi. Foto: Canva
Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.


Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. Rakornas tersebut mengusung tema Memperkuat Sinergi dan Inovasi untuk Stabilisasi Harga Menuju Ketahanan Pangan Nasional yang Berkelanjutan. TEMPO/Subekti.
Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.


Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah), Ketua Komisi XI DPR RI Kahar Muzakir (kedua kiri), Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie O.F.P (kanan) dan Amir Uskara (kiri), dan Achmad Hatari (kedua kanan) berfoto bersama usai rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Juni 2023. Rapat tersebut membahas pengantar rencana kerja anggaran (RKA) dan rencana kerja Pemerintah (RKP) Kementerian Keuangan tahun 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.


Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Juni 2023. Rapat tersebut membahas pengantar rencana kerja anggaran (RKA) dan rencana kerja Pemerintah (RKP) Kementerian Keuangan tahun 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.


Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Pengunjung tengah membeli kebutuhan sehari hari di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Senin, 2 Januari 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,66 persen pada Desember 2022 (month-to-month/mtm).  Tempo/Tony Hartawan
Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.


Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Sejumlah bocah bermain di area persawahan yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau di Desa Pajukukang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu, 25 Juni 2023. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan persentase peluang terjadinya fenomena El Nino di Indonesia pada Juni 2023 menguat dari sebelumnya 50-60 persen menjadi 80 persen sehingga pemerintah pusat dan daerah diharapkan segera melakukan upaya antisipatif pada wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan dan dampak lanjutannya. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.


ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) merampungkan pembelian saham perusahaan pesaingnya, PT Jembatan Nusantara, pada akhir Februari lalu. Nilainya Rp 1,3 triliun, menurut data Kementerian BUMN.
ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.


BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

Calon pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada September sebesar 1,17 persen (month-to-month/mtm), tertinggi sejak Desember 2014 dengan komoditas utama penyumbang inflasi tersebut adalah harga b ahan bakar minyak (BBM), beras dan angkutan dalam kota. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.


IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

30 Juni 2023

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers 'Kebijakan dan Implementasi Hilirisasi Sebagai Kedaulatan Negara' di kantornya, Jakarta, Jumat, 30 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

Bahlil Lahadalia, menanggapi rekomendasi Dana Moneter Internasional atau IMF yang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor mineral mentah, termasuk nikel, secara bertahap.