Konsumsi beras di Indonesia sekitar 139 kilogram per kapita tiap tahun. Ini jauh berbeda jika dibandingkan Thailand yang sekitar 70 kilogram per kapita, atau Malaysia yang 80 kilogram per kapita. Sedangkan, rata-rata konsumsi beras dunia hanya sekitar 60 kilogram per kapita.
Sehingga secara tak langsung tingginya konsumsi beras tersebut mempengaruhi stok yang dimiliki pemerintah. "Dalam rangka meningkatkan surplus, maka diversifikasi pangan menjadi penting. Ini program kita, karena konsumsi pangan secara beragam juga lebih sehat," tutur Suswono.
Untuk 2011, pemerintah menargetkan kenaikan produksi sebanyak 5 persen, atau 68,8 juta ton gabah kering giling, dan diprediksi menghasilkan beras sekitar 39 juta ton. Dengan rerata kebutuhan beras masyarakat Indonesia sekitar 33 juta ton, diharapkan akhir tahun akan ada surplus sekitar 6 juta ton.
"Tentu saja kami harapkan Perum Bulog juga memiliki stok cadangan pada 2011 sekitar 3 juta ton. Sekarang sekitar 1,5 juta ton. Oleh karena itu penyerapan perlu digenjot, paling tidak dalam musim panen," ujar Suswono.
EVANA DEWI