Rencana penjualan sebagian saham Hypermart kepada pihak lain bermula dari kajian Merrill Lynch (Singapore) Pte Ltd. Dalam kajian tersebut Matahari disarankan bekerja sama dengan peritel global untuk memperkuat pengoperasian bisnis. Kemitraan itu diharapkan dapat meningkatkan keuntungan serta adanya akses ke sumber keuangan yang lebih baik.
MPP juga disarankan untuk melakukan divestasi aset yang akan meningkatkan nilai pemegang saham. Pemegang saham MPP terutama PT Multipolar Tbk disarankan mengeksplorasi ketertarikan investor global demi kepentingan pemegang saham MPP.
Benjamin menyatakan, menerima saran tersebut dengan terbuka. Dia menyatakan akan tetap mengundang peritel global yang kuat dan berkeyakinan untuk terus mempertahankan dan mengembangkan bisnis Hypermart. "Namun demikian, tidak ada jaminan rencana itu akan terwujud saat ini," kata dia.
Baca Juga:
Saat ini MPP akan mempertahankan bisnis Hypermart, dan akan mengembangkan serta melakukan ekspansi untuk bisnis itu.
Hypermart merupakan anak perusahaan Matahari Putra Prima yang berdiri pada tahun 2004. Hypermart merupakan penyokong kuat MPP setelah PT Matahari Departement Store dijual tahun lalu. Grup bisnis hypermarket hingga kini telah memiliki 52 outlet secara nasional dengan total pendapatan sekitar Rp 8,9 triliun pada 2010.
Famega