Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Subagio Dwijosumono mengatakan pihaknya akan melakukan penambahan sampel lahan padi hingga 126 persen tahun ini. Yaitu dari 60.717 plot pada 2010 menjadi 137.243 plot pada 2011. Dengan penambahan jumlah sampel ini, BPS akan memperdalam tingkat penyajian hingga kabupaten/kota setelah pada 2010 hanya sampai tingkat provinsi. ”Selama ini tingkat error (kesalahan) terbagi menjadi 2 macam yaitu sampling error yang masih mudah terdeteksi dan non-sampling error karena kesalahan manusia seperti salah pemahaman, penimbangan, dan seterusnya” ungkapnya dalam acara workshop Peningkatan Produksi beras nasional, di kantor Kementerian Pertanian, Rabu (12/1).
Dengan adanya penambahan sampel tersebut, dia berharap hasil perhitungan data akan lebih akurat, meski begitu juga harus dibarengi dengan penambahan tingkat pengawasan. ”Pengawasan akan diperketat. Nanti akan kami datangi langsung ke petani di lapangan, jangan sampai petugas kami hanya kerja di belakang meja. Mudah-mudahan peningkatan sampling ini tingkat non-sampling errornya tidak membesar,” ujarnya.
Berdasarkan data BPS, penambahan sampel tersebut sebagai berikut. Untuk sampel lahan
padi, BPS akan menyurvei 91.776 sampel atau meningkat 123,98 persen dari 2010
yang hanya 40.975 dengan perincian padi sawah meningkat dari 37.530
menjadi 83.556 (naik 122,66 persen), sementara untuk padi ladang meningkat dari
3.445 menjadi 8.210 sampel (naik 138,32 persen). Selain itu, BPS juga akan meningkatkan jumlah sampel tanaman palawija.
ROSALINA