TEMPO Interaktif, Bandung -Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan pertumbuhan produksi perikanan nasional naik 20-30 persen tahun ini. Pemerintah mulai memetakan daerah potensial dengan membangun 24 kawasan minapolitan berbasis perikanan."Kita targetkan sekitar 10 ribu hektar untuk minapolitan. Lahannya ada yang sudah eksisting dan ada lahan yang baru," ujar Fadel Muhamad Menteri Kelautan dan Perikanan di Bandung, Jawa Barat. Rabu (12/1).
Pada tahun 2011 proyeksi produksi perikanan budidaya mencapai 6,8 juta ton. Dengan komoditas utama rumput laut mencapai 3,5 juta ton, patin mencapai 383 ribu ton, lele 366 ribu ton, nila 639 ribu ton, bandeng 419 ribu ton, udang 460 ribu ton, ikan mas 260 ributon, gurame 42 ribu ton, kakap 5500 ton, kepapu 9 ribu ton dan budidaya ikan lainnya mencapai 738 ribu ton. "Kita ingin, ikan menjadi subsitusi pengganti daging sapi import."
Untuk mendukung peningkatan produksi, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan meningkatkan anggaran dari yang sebelumnya mencapai 648 miliar menjdai 933 miliar. Selain itu dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara perubahan diharapkan ada tambahan dana sebesar Rp 300 miliar untuk membudidayakan bibit bibit unggul perikanan.
Secara keseluruhan anggaran tahun ini mencapai 4,9 triliun atau naik 53 persen dibandingkan tahun lalu.Untuk perikanan budidaya yang dialokasikan mencapai 20 persen dari anggaran kementrian.
Ketut Sugema Pelaksana Tugas Dirjen Perikanan Budidaya menegaskan, untuk mencapai target tersebut, beberapa inovasi dikembangkan antara lain sistem produksi, perbenihan, sistem usaha, pengembangan prasarana dan sarana serta pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan."Kementerian menetapkan 41 kawasan minapolitan budidaya ikan. Pada 41 kawasan tersebut dilihat potensi produk perikanannya," katanya.
ALWAN RIDHA RAMDANI