TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Perhubungan Freddy Numberi berharap bisa mencegah lulusan sekolah pelaut lari keluar negeri. Salah satu usahanya dengan menerapkan ikatan dinas selama dua tahun bagi pelaut yang lulus dari sekolah pelayaran milik pemerintah.
"Ada salah satu kajian yang kita buat bagaimana kalau membuat dia seperti Dokter ppt. Setelah lulus, 2 tahun harus kerja dulu di Indonesia baru boleh keluar," kata Freddy di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (12/1).
Menurut dia, saat ini memang ada kekurangan sumber daya manusia pelaut untuk mengawaki kapal-kapal yang ada di Indonesia. Selama ini lulusan pelaut di Indonesia rata-rata lebih memilih bekerja keluar negeri. Karena itulah pemerintah harus mendorong menyiapkan SDM lebih banyak lagi dalam rangka penyerapan pasar dengan menambah anggaran pendidikannya. " Saat ini Indonesia kekurangan. Yang tinggal tidak begitu banyak, itu yang mengawaki kapal-kapal itu. Jadinya kita terus lakukan pelatihan terus menerus untuk peninngkatan kapasitas dalam rangka sertifikasi mereka supaya jadi nahkoda dalam negeri,"ujarnya.
Juru bicara Wakil Presiden Yophie Hidayat, mengatakan masalah ini juga dibahas dalam rapat tentang keselamatan transportasi antara Wakil Presiden Boediono dengan sejumlah menteri terkait, pagi ini. Menurut dia, memang saat ini kebutuhan pelaut cukup tinggi di Indonesia. Tapi kenyataannya banyak lulusan memilih bekerja diluar negeri. "Yang terbaik adalah Indonesia. Tapi tidak mungkin melarang kerja di luar negeri. Maka jalan terbaiknya menambah sekolah,"ujarnya.
Soal rencana ikatan dinas ini, tambah dia, bisa saja diterapkan kementerian perhubungan tapi hanya bisa berlaku untuk sekolak pelayaran milik pemerintah.
MUNAWWAROH