TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan salah satu isu yang akan banyak menguras banyak energi dalam pembahasan RUU Pemilu adalah perdebatan parliamentary threshold (PT). Namun, usul tinggi Golkar soal angka PT bisa dibarter dengan pengaturan konfederasi yang pernah diusulkan PAN.
"Soal konfederasi yang pernah diusulkan PAN itu bisa jadi klausul jalan keluar," kata Priyo, Jumat (14/1).
Menurut Priyo, Golkar tetap akan memperjuangkan PT berkisar antara 5-7,5 persen. Sejumlah partai menengah keberatan dengan usul ini dan minta agar PT tetap berada pada angka 2,5 persen. Salah satu partai yang keberatan itu adalah PAN.
Menyikapi dua keinginan yang berbeda itu, Golkar melihat ada solusi yang bisa diambil sebagai win-win solution. Solusi itu adalah memuat klausul pengaturan konfederasi partai dalam RUU Pemilu. Di sisi lain, angka PT pun harus diangkat pada angka 5-7,5 persen.
"Silakan dijelaskan konsep konfederasi itu dengan tuntas, dan kami membuka diri untuk dibahas," kata Priyo.
Golkar sendiri berpandangan, penetapan angka PT minimal 5 persen ini bertujuan untuk memperkuat konsolidasi demokrasi yang tengah berjalan. Usul ini juga diharapkan bisa memperkuat sistem presidensial, memperkuat lembaga-lembaga politik. Priyo menduga adanya dua perbedaan keinginan soal PT akan membuat pembahasan ini menjadi salah satu isu yang menguras banyak energi.
Amirullah