Habib menerangkan, tidak ada intruksi pengerahan massa hari ini di organisasinya terkait acara itu. Lagipula, tambah dia, ada pertimbangan-pertimbangan tertentu bagi FPI untuk memprotes suatu acara. "Saya belum cek seperti apa acara itu. Kabar penyerangan itu datang dari mana," dia bertanya balik.
Acara itu sendiri akan dirangkai peluncuran buku hingga pagelaran teater mulai Selasa (18/1) hingga Jumat (21/1). Dalam kalender acara di laman Goethe Institut, dijelaskan, acara ini bertujuan menyumbangkan sebuah diskursus sejarah di tengah situasi politik Indonesia saat ini dengan cara meningkatkan pengetahuan akademis mengenai dimensi internasional peristiwa 1965/1966.
HERU TRIYONO