TEMPO Interaktif, YOGYAKARTA - Mulai tahun ajaran baru 2011, Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka program studi Manajemen Tanggap Bencana untuk mahasiswa Strata 2. Latar belakangnya, Indonesia salah satu kawasan ring of fire yang memerlukan manajemen tanggap bencana yang lebih komprehensif.
Menurut Rektor UGM Sudjarwadi, setiap Indonesia terjadi bencana maka perlu mendapat penanganan manajemen yang baik. Karena itulah jurusan yang khusus menangangi manajemen tanggap bencana dibuka oleh UGM. “Agar korban tak terlampau menderita akibat terkena bencana,” kata Sudjarwadi kepada wartawan di kantornya, Selasa, (18/1).
Dalam setiap bencana, diperlukan seseorang atau lembaga yang sikap mentalnya baik dalam mengurusi bencana. Nah, diharapkan dengan mengikuti program manajemen tanggap bencana inilah, maka pada setiap bencana alam yang terjadi di Indonesia bisa tertangani oleh orang yang ahli dalam bidang kebencanaan.
Kepala Humas UGM, Suryo Baskoro menambahkan, program studi baru ini tidak diberikan kepada mahasiswa S1 karena dalam kebencanaan, sudah ada bidang yang menangani di tingkat fakultas seperti geografi. Manajemen tanggap bencana dibuka untuk mahasiswa S2 untuk memberikan penanganan bencana lebih komprehensif. Latar belakang UGM membuka jurusan ini karena Indonesia masuk dalam kawasan ring of fire (cincin api). “Semua bencana ada di Indonesia,” kata Suryo.
Di wilayah Yogyakarta sendiri, warganya memiliki Gunung Merapi, sebagai gunung teraktif di dunia.Setiap empat tahun sekali Merapi meletus. Terakhir, Merapi memakan korban mencapai 234 nyawa.
Yogyakarta juga pernah terkena bencana gempa bumi akibat sesar opak yang membelah wilayah Yogyakarta. Sekitar 6000 orang meninggal akibat gempa bumi ini. “Jadi dengan bencana yang kita miliki, maka memerlukan manajemen tanggap bencana yang diharapkan bisa memberi penanganan bencana lebih baik,” kata Suryo.
Mulai Januari ini program studi Manajemen Tanggap Bencana sudah dibuka pendaftarannya. KElak, setiap pergantian semester, UGM menerima mahasiswa baru. Suryo berharap program baru ini menarik minat daerah-daerah di seluruh Indonesia, khususnya bagi daerah mereka yang selalu terkena bencana alam.
BERNADA RURIT