Dunia akan disibukkan dengan harga komoditas seperti pangan dan minyak yang akan terus merangkak naik. Aliran dana dari negara asing yang keluar masuk negara berkembang serta menguatnya nilai tukar mata uang beberapa negara dunia akan menjadi tantangan baru.
Bank Indonesia dinilai akan kesulitan melakukan penyesuaian cadangan devisa dengan nilai tukar rupiah. Menguatnya rupiah justru akan menurunkan nilai cadangan devisa. BI juga harus mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan yang telah dipertahankan sebesar 6,5 persen dalam setahun terakhir. Taimur memperkirakan suku bunga acuan akan naik pada semester kedua 2011. Kenaikan diperkirakan mencapai 100 bps yang akan dilakukan dalam empat bulan, masing-masing 25 bps.
Adapun pemerintah diharapkan meningkatkan penyerapan anggaran dan meningkatkan belanja. Defisit anggaran tahun 2010 dinilai terlalu rendah, padahal Indonesia seharusnya bisa menggunakan dana untuk belanja lebih banyak. "Itu bukan kabar baik, karena pembangunan infrastruktur butuh banyak dana," kata Taimur. Terutama, pembangunan infrastruktur daerah. Sebab penyerapan dana di daerah akan lebih rendah daripada di pusat.
Indonesia juga masih berisiko terkena krisis dari luar. "Indonesia lebih berisiko terkena daripada Cina dan India," kata dia. Rasio utang Indonesia terhadap PDB yang relatif lebih rendah membuat risiko ini lebih dapat diatasi.
FAMEGA SYAVIRA