Dalam seleksi itu, Kementrian Pendidikan idak mematok PTN untuk menerapkan SNMPTN secara 100 persen. "Tidak harus 100 persen, tapi minimal 60 persen," kata MuhNuh di kantornya, Rabu (19/1).
Alasan Nuh tidak menetapkan PTN lalukan SNMPTN secara 100 persen, karena dia ingin memberi keleluasan pada PTN dalam menjaring calon mahasiswanya. Misalkan, PTN ingin menjaring anak-anak yang berbakat olahraga atau hanya mengambil calon mahasiswa dari daerah-daerah khusus yang terpencil. "Mereka punya hak mengambil calon mahasiswa itu dengan seleksi ujian mandiri," kata Nuh.
Mengenai keputusan Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung untuk menerapkan SNMPTN secara 100 persen dan menghilangkan jalur masuk mandiri, Menteri Nuh tidak keberatan. Bahkan menurut dia, kedua kampus itu bisa menginspirasi PTN lain.
"Apa yang mau disalahkan? Justru (UGM dan ITB) ini jadi motor atau inspirasi perguruan tinggi lain," ujarnya.
CORNILA DESYANA