Untung Rugi Menggunakan Ban Belakang Terlampau Besar  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Kamis, 20 Januari 2011 20:47 WIB
Modifikasi Motor Matic
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Saat ini, menggunakan ban berukuran lebih besar untuk roda bagian belakang sepeda motor telah menjadi tren di kalangan penyuka modifikasi. Selain tampilan lebih gagah dan sporty, pengendalian motor pun lebih stabil.

"Dan faktanya, setiap sepeda motor merek apapun, dan jenis apa saja selalu menggunakan ban belakang berukuran lebih besar dibanding ban depan," Suaidi, mekanik Aries Motor, Joglo, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (20/1).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Edi, panggilan Suaidi, hal itu merupakan rumusan pasti sesuai dengan fungsi ban sepeda motor sesuai dengan karakter jalanan yang ada saat ini. Ban belakang merupakan penerus tenaga dari mesin yang disalurkan melalui peranti transmisi ke permukaan lintasan atau jalanan yang dilalui.

Oleh karena itu, ban belakang harus berukuran lebih besar. "Hal itu dimaksudkan agar handling (pengendalian) lebih stabil dan cengkeraman ke aspal lebih kuat," terang Edi.

Sedangkan ban di bagian roda depan berfungsi sebagai penerus haluan dari setang atau kemudi yang diarahkan sesuai dengan keingian pengemudi. Agar haluan bisa dikendalikan lebih lincah sesuai dengan situasi dan kondisi, maka dipilih ban berukuran lebih kecil.

Hanya, bila ban belakang yang dipilih berukuran terlalu besar atau bahkan melebihi batas-batas kewajaran, justeru menimbulkan banyak kerugian. "Saat ini rata-rata motor bebek menggunakan ban ukuran 70/90 di roda depan dan 80/90 di bagian belakang. Sementara skuter bebek ban belakangnya lebih besar," papar Edi.

Bila pemilik motor ingin menambah ukuran, batas penambahan ukuran yang wajar adalah plus satu. Artinya, bila ban depan semula berukuran 70/90 sebaiknya menjadi 80/90 dan belakang 80/90 menjadi 90/90.

Lantas apa saja kerugian ban yang terlalu gambot? Berikut penjelasan Suaidi :1. Gir dan rantai cepat aus

Ukuran ban yang terlampau besar akan menjadikan gir bekerja ekstra keras untuk menariknya saat tuas gas ditarik dengan kuat oleh pengemudi. Padahal, pabrikan telah merancang kapasitas maksimal gir sesuai dengan ban berukuran standar pabrik.

Begitu pula dengan rantai. Akibatnya kedua komponen tersebut cepat aus. Bila sepeda motor yang dgunakan jenis skuter matik, maka peranti Continously Variable Transmission (CVT) dan pendukungya akan cepat rusak.

2. Perlu meningkatkan torsi

Menggunakan ban ukuran besar harus diimbangi dengan meningkatkan torsi mesin motor. Bila tidak, akselerasi motor bakal loyo. Sehingga, motor tak bertenaga .

Selain perlu bore up mesin dengan peningkatan kompresi mesin, juga perlu mengganti knalpot dengan knalpot freeflow dan pilot jet. Ini berarti butuh biaya ekstra bila ingin mendapatkan kenyamanan sekaligus tidak merusak komponen yang lain.

3. Kerja rem lebih berat

Ban yang berukuran lebih besar dari ukuran standar pabrikan tentu akan menjadikan beban yang harus disangga rem semakin berat ketika pengemudi menginjak pedal rem. Sehingga, kinerja peranti itu tidak akan maksimal bahkan cepat aus.

Memang, biasanya bengkel modifikasi menganjurkan agar menggunakan piringan rem dengan diameter lebih besar. Namun, soal keawetan peranti anyar itu tidak bisa dijamin sampai kapan.

"Dengan kata lain, bersiap-siaplah sering mengeluarkan biaya untuk penggantian perangkat re mini," kata Edi.

4. Kurang lincah bermanuver

Penggunaan ban besar di roda belakang memang menjadikan pengendalian motor lebih stabil dan cengkeraman ke aspal lebih kuat. Namun, di saat kondisi jalanan padat atau bahkan macet motor lebih sulit untuk diajak bermanuver.

Artinya, dengan ban belakang yang berukuran terlalu besar menjadikan motor tidak lincah bermanuver.

5. Boros bahan bakar

Seiring dengan semakin beratnya beban yang harus diusung mesin karena ban belakang berukuran terlampau besar, maka kerja mesin juga ekstra keras.

Semakin besar tenaga yang harus disemburkan mesin, maka semakin besar pula asupan bahan bakar yang dibutuhkan mesin. "Artinya, motor semakin boros bahan bakar," terang Edi.

Itulah beberapa untung dan rugi menggunakan ban belakang yang berukuran terlalu besar dan melebihi standar penambahan ukuran sesuai rekomendasi pabrikan.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi