TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai pers Indonesia sudah berjalan pada jalur yang benar. Meski, menurut Presiden, memang ada kesalahan-kesalahan dalam pemberitaan masih terjadi.
"Kalau ada kekurangan itu hal yang wajar. Pemerintah juga kadang-kadang ada kesalahan, yang penting ada perbaikan profesionalisme," kata anggota Dewan Pers, Margiono usai bertemu Presiden dalam menyampaikan undangan peringatan Hari Pers di Kantor Presiden, Jumat (21/1).
Profesionalisme harus dilakukan sebagai upaya yang serius untuk memperbaiki pers. "Kalau ada kekurangan wajarlah," ujar Margiono menirukan pernyataan Presiden. Dia mengatakan peningkatan profesionalisme salah satunya dengan memberikan sertifikasi kompetensi wartawan yang dicanangkan tahun lalu. "Besok pertama kalinya, kami sampaikan," ujarnya. Secara resmi sertifikasi ini dimulai 2012 dan sekarang dalam proses sosialisasi.
Margiono mengungkapkan, kehadiran Presiden dalam acara peringatan hari pers sudah dipastikan. Presiden akan mengikuti selama tiga hari penuh. Peringatan ini akan dilakukan di Nusa Tenggara Timur pada 9 Februari 2011. Selain menghadiri acara peringatan ini, Presiden juga akan melakukan kunjungan kerja ke Kupang, NTT.
Ketua Dewan Pers, Bagir Manan mengatakan perkembangan pers di Indonesua dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang luar biasa. Dia berharap semua insan pers makin menyadari hari pers. Bagir juga meminta peringatan ini jadikan pangkal perbaikan.
Bagir mengungkapkan dalam peringatan itu tidak hanya bicarakan internal pers kita tapi juga bicarakan masalah nasional kita. "Untuk itu saya mohon, kawan insan pers untuk cover ini dengan baik. Dan jangan sampai orang katakan pers hidup untuk dirinya sendiri," katanya. Dia berharap peran pers juga bisa mendorong Nusa Tenggara Timur bisa maju.
EKO ARI WIBOWO