Wakil Bupati Belu Ludovikus Taolin mengatakan, dia telah meninjau lokasi longsor di daerah tersebut. Bahkan, lokasi longsora semakin meluas sehingga melumpuhkan arus transportasi ke tiga desa yakni Desa Nananoe, Fohoeka dan Nanaet di kecamatan itu.
"Warga sekitar membuat jalur alternatif untuk bisa melewati jalur tersebut," katanya ketika dihubungi di Atambua, Jumat (21/1).
Menurut dia, badan jalan putus dan turun sedalam satu meter. Bahkan, bagian lain jalan itu tampak pecah, Kendaraan roda empat tidak bisa melintas kecuali kendaraan roda dua.
Tanah di sekitar lokasi longsor, katanya, juga terus bergeser karena rembesan air. Bahkan pohon-pohon di sekitar lokasi kejadian yang sebelumnya berjarak sekitar 500 meter dari titik longssor, bergeser hingga mencapai 100 meter. "Petugas belum bisa membuka jalur alternatif, karena tanah di tempatnya sangat labil," katanya.
Putusnya ruas jalan ini, mengakibatkan akses ekonomi ke wilayah perbatasan Indonesia- Timor Leste macet total.
YOHANES SEO
Baca Juga: