TEMPO Interaktif, Jakarta - TNI Angkatan Laut akan meningkatkan pengamanan pulau-pulau terluar dan wilayah perbatasan. Hal ini dikatakan juru bicara TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama TNI Tri Prasodjo. "Pengamanan pulau terluar dan wilayah perbatasan itu akan menjadi salah satu bahasan utama Rapat Pimpinan TNI Angkatan Laut 2011," kata Tri di Jakarta, Ahad 23 Januari 2011.
Menurut Tri, pengamanan 92 pulau terluar di Indonesia terus ditingkatkan. Terutama terhadap 12 pulau terluar yang berbatasan langsung dengan beberapa negara. Seperti Pulau Rondo di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam yang berbatasan dengan India, Pulau Berhala Sumatera Utara yang berbatasan dengan Malaysia, Pulau Nipah, Riau dengan Singapura serta Pulau Sekatung yang berbatasan dengan Vietnam.
Selain itu juga Pulau Marore, Marampit dan Miangas di Provinsi Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Filipina; Pulau Fanildo, Pulau Bras dan Pulau Fani dengan Palau; Pulau Batek Nusa Tenggara Timur dengan Timor Leste serta Pulau Rote dengan Australia.
Pengamanan terhadap pulau-pulau terluar dilakukan dengan menggelar operasi pengamanan pulau terluar dan wilayah perbatasan. Antara lain dengan mengerahkan kapal perang dan pesawat udara patroli maritim dan melaksanakan survei hidrografi untuk menetapkan batas wilayah negara di laut.
"Tak hanya itu, kami juga melakukan operasi bakti Surya Bhaskara Jaya sebagai wujud kepedulian dan peran TNI AL dalam mendinamisasikan pembangunan daerah terpencil, serta menempatkan Pasukan Marinir di pulau-pulau terluar yang tidak berpenghuni," kata Tri.
Selain pengamanan pulau terluar, Rapat Pimpinan TNI AL juga akan membangun kekuatan TNI AL menuju kekuatan pokok minimum dengan konsep Tri Matra Terpadu yang mengutamakan industri pertahanan dalam negeri.
"Jadi, pengembangan kekuatan Alutsista tentunya juga terkait dengan pengamanan perairan perbatasan Indonesia, seperti pengadaan kapal selam yang diharapkan dapat dimulai tahun 2011 ini," katanya.
DIM | ANT