Bank fo Japan menaikkan target pertumbuhan ekonominya untuk tahun fiskal 2010 yang berakhir bulan Maret mendatang menjadi 3,3 persen dari perkiraaan pada bulan Oktober lalu sebesar 2,1 persen. Tetapi memangkas prediksi Produk Domestik Bruto (PDB) nya untuk tahun fiskal 2011 yang akan dimulai pada bulan April nanti menjadi 1,6 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,8 persen.
“Ekonomi Jepang masih menunjukkan tanda – tanda pemulihan yang moderat, namun pemulihan itu sendiri tampaknya seperti terhenti,” ujar pejabat bank sentral Jepang.
Dewan memberikan catatan bahwa permintaaan barang domestik turun tajam dibandingkan periode sebelumnya, dan kinerja ekspor juga melemah, kondisi lapangan kerja dan pendaptan rumah tangga kedepan masih akan tetap berat.
Indeks harga konsumen terus menurun dari tahun ke tahun mencerminkan secara substansial perekonomian Jepang masih kendur. Meskipun kecepatan penurunan harga telah mereda, namun masih menunjukkan adanya tekanan deflasi.
Prospek pertumbuhan untuk tahun 2010 sepertinya akan lebih tinggi karena adanya revisi PDB sebelumnya, tetapi untuk tahun 2011 dan 2012 tidak akan banyak berubah.
Dalam pernyataanya Dewan Gubernur BoJ juga mengungkapkan adanya kemungkinan inflasi bisa lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya jika harga – harga komoditas terus menguat lebih lanjut dan ditopang oleh meningkatnya permintaan di negara berkembang.
“Masih ada resiko pelambatan terkait adanya ketidakpastian terhadap prospek ekonomi Amerika dan kawasan Eropa serta pertumbuhan di pasar global,” paparnya.
MARKETWATCH/ VIVA B. KUSNANDAR