Nantinya, seluruh mahasiswa baru akan diwajibkan membayar uang masuk yang dipatok Rp 55 juta dan Rp 80 juta. Sedangkan bagi siswa miskin akan mendapat potongan hingga 75 persen.
Pernyataan ini diungkapkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Carmadi Mahbub di hadapan ratusan perwakilan SMA se-Bandung Raya, Garut, Kuningan, dan Tasikmalaya, di Aula Timur ITB, Jumat (28/1).
Kata Carmadi, uang masuk seluruh program studi dipatok rata Rp 55 juta, kecuali Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB yang tetap memasang angka Rp 80 juta. Uang masuk yang harus disetor sebelum kuliah itu belum termasuk uang semester.
Mahasiswa yang diterima dari jalur SNMPTN tertulis dan tes lainnya, nantinya akan diminta membayar Rp 5 juta per semester. Sedangkan mahasiswa baru Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB ditetapkan Rp 750 ribu per satuan kredit semester.
Menurut Carmadi, penetapan uang masuk sebesar itu berdasarkan perhitungan biaya kuliah mahasiswa ITB. "Unit cost kuliah Rp 27 juta per tahun atau Rp 108 juta selama 4 tahun (hingga lulus)," katanya.
Angka itu hasil rata-rata biaya kuliah yang tertinggi dan terendah. Program studi kimia disebutnya yang paling mahal, diantaranya karena banyak membutuhkan bahan kimia. Sedangkan program studi yang paling murah misalnya teknologi informasi dan komunikasi. "Dengan uang masuk Rp 55 juta dan per semester Rp 5 juta itu saja belum mencukupi biaya kuliah mahasiswa itu sendiri," ujarnya.
Dengan status Badan Hukum Milik Negara, kata Carmadi, ITB hanya dibiayai 20-30 persen oleh pemerintah. Sisanya harus ditanggung oleh mahasiswa dan kampus.
Status inilah, menurut Iriansyah, seorang guru SMAN 15 Bandung, yang membuat biaya kuliah di ITB melambung karena bantuan pemerintah sedikit. "Masih mahal. Sebaiknya ITB dikelola pemerintah saja," ujarnya.
Sampai 2010 lalu, ITB masih memberi pilihan gratis uang masuk awal kepada mahasiswa yang lolos SNMPTN atau jalur reguler. Sejumlah mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 kepada Tempo mengaku hanya membayar Rp 0 alias gratis sebagai uang masuk, walau ada pilihan membayar sukarela hingga Rp 10 juta. "Saya pilih nol rupiah saja," kata seorang mahasiswa angkatan 2008.
Khusus bagi calon mahasiswa miskin, ITB memberi potongan harga. Pilihannya cukup membayar 25, 50, atau 75 persen dari setoran uang masuk.
Tahun ini ITB akan menerima dari jalur SNMPTN tertulis sebanyak 40 persen dan 60 persen jalur undangan dari total 3.000 lebih mahasiswa baru program S-1.
ANWAR SISWADI