Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank IMG Erata, informasi ekspor dibutuhkan guna mengatasi minimnya informasi di kalangan eksportir. Sebagai lembaga khusus keuangan milik pemerintah yang memberikan akses pembiayaan kepada eksportir, Eximbank secara proaktif mengembangkan kemampuan eksportir.
Karenanya dibutuhkan informasi terkait yang tepat dan akurat sebagai materi konsultasi. "Satu-satunya informasi dari BPS," ujar Erata dalam sambutannya.
Eximbank secara khusus ingin mengembangkan kapasitas eksportir Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM). Selama ini, kata dia, eksportir UMKM kesulitan mengetahui peredaran ekspor komoditas milik mereka. Padahal, lanjut dia, informasi ini penting dalam memacu pertumbuhan ekspor. Terlebih lagi potensi ekspor Indonesia terus meningkat dalam satu tahun terakhir.
Kepala BPS Rusman Heriawan meyakini eksportir yang mendapatkan informasi penuh dapat membantu menggenjot volume ekspor Indonesia. Hal ini sejalan dengan keinginan Indonesia untuk meningkatkan kemampuan ekonominya. "Sebagai salah satu emerging forces, Indonesia harus mendorong peningkatan ekspor," kata Rusman.
Tahun lalu saja, lanjut dia, nilai ekspor Indonesia diperkirakan mencapai rekor terbesar sepanjang sejarah yaitu sekitar US$ 150 miliar. Nilai ini diharapkan mampu meningkat di tahun 2011.
Adapun data yang akan diberikan BPS kepada Eximbank berupa direktori eksportir berikut tujuan ekspor dan nilai pasarnya. Data ini memungkinkan eksportir UMKM tidak saja teredukasi sehingga bisa memperoleh akses kredit, penjaminan, dan asuransi.
Indonesia Eximbank didirikan berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Institusi ini resmi beroperasi sejak tanggal 1 September 2009, merupakantransformasi dari PT Bank Ekspor Indonesia (Persero).
ANTON WILLIAM