Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dagong Salahkan Amerika Terjadinya Perang Utang Dunia  

image-gnews
REUTERS/Kacsper Pempel
REUTERS/Kacsper Pempel
Iklan
TEMPO Interaktif, Beijing—Amerika Serikat (AS) yang coba menggiring dolar menjadi sangat murah dengan menerapkan kebijakan moneter sangat longgarnya guna memacu perekonomian yang lesu memicu terjadinya “perang utang dunia,” menurut pernyataan lembaga pemeringkat Cina, Jumat (28/1).

Lembaga pemeringkat Dagong Global Credit Rating yang berbasis di Beijing mengatakan, pelonggaran kuantitatif yang ditempuh bank sentral AS (The Fed) telah mengikis legitimasi dolar sebgai sistem moneter global sebagai kunci cadangan devisa dunia. “Kebijakan pelonggaran ini juga bisa membawa surat utang AS turun dari level layak investasi,” katanya.

Dagong, yang telah memeringkat perusahaan Cina sejak tahun 1994 telah menurunkan penilaian terhadap utang Amerika Serikat menjadi AA dibawah utang Cina AA+ pada Juli 2010 lalu. Dan pada 10 November lalu kembali menurunkan peringkat utang AS menjadi A+ mengikuti keputusan The Fed akan kembali memompa dolar ke perekonomian.

Meskipun, pernyataan Dagong tidak mewakili pandangan pemerintah, namun penurunan ini sejalan dengan keprihatinan pemerintah Cina terhadap kebijakan moneter AS yang dianggap mendorong resiko tingginya inflasi global. Cadagan devisa Cina yang mencapai US$ 2,85 triliun, sebagian besar dalam bentuk mata uang dolar.

Perdana Mener Cina Wen Jiabao, juga telah menyatakan keprihatinannya terhadap asetnya. Presiden Hu Jintao mengatakan dalam pertemuan G20 di Seoul lalu bahwa Cina mengingikan sebuah sistem mata uang cadangan devisa yang lebih stabil.

“Perilaku Amerika yang mengabaikan kepentingan pemegang surat utangnya secara pragmatis menunjukkan keengganan mereka untuk membayar utang,” ungkapnya.

Menurut Dagong, perang kredit bertujuan untuk mengganggu kepentingan negara lain melalui secara berkesinambungan mendepresiasikan mata uangnya lebih rendah dengan nilai sebenarnya. Hal ini memicu semua negara didunia jgau akan menerbitkan utang baru sebagai senjata untuk kepentingan nasional.

Masuknya dana asing kedalam ekonomi yang berasal dari murahnya dolar AS menjadi faktor yang bisa merusak perkembangan ekonomi sehat di negara – negara berkembang.

Dagong juga menambahkan, krisis utang di zona Eropa akan meningkat ditahun 2011 dan akan menurunkan peringkat utang Spanyol dan Portugal. Spanyol dan Portugal juga akan meminta dana talangan di tahun ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diawal bulan ini, Cina kembali menegaskan komitmennya untuk membeli obligasi Spanyol dan akhir tahun lalu juga menyatakan kesediaannya untuk membeli utang Portugis untuk meredam penyebaran krisis utang Eropa.

IMF dan Standard & Poors telah menyatakan kekhawatirannya terhadap besarnya utang Amerika dan Jepang. Dagong juga memperingatkan Amerika, Jepang serta Jerman juga akan menghadapi tekanan yang tinggi pada pembayaran utang, ancaman nflasi dan kemerosotan ekonomi jika investor mulai lari dari obligasi mereka.

Standard & Poor’s Kamis kemarin menurunkan peringkat Jepang untuk pertama kalinya sejak tahun 2002 lalu. Dan dua jam berselang Moody’s juga memperingatkan Amerika bisa kehilangan peringkat AAA.

IMF telah memperingatkan dua negara dengan perekonomian terbesar dalam kelompok G7 ini untuk menurunkan defisit anggarannnya sebelum pasar kehilangan kesabaran dan membuang obligasi AS yang semakin tidak berharga.

REUTERS/ VIVA B. KUSNANDAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

45 hari lalu

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate


DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

54 hari lalu

Keuntungan obligasi FR bukan hanya sebagai passive income saja, tetapi keamanannya juga dijamin oleh negara. Simak ulasannya berikut ini. Foto: Canva
DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.


Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Suasana pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2024 di Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan saat pembukaan perdana perdagangan 2024. IHSG mengalami penurunan sebesar 0,14% atau 5,4 poin ke level 7.266 pada Selasa 2 Januari 2024. Indeks komposit turun ke posisi terdalam 7.245 dari level 7.272 dengan volume transaksi 1,9 triliun saham. Tempo/Tony Hartawan
Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.


Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Ilustrasi menabung atau tabungan. Shutterstock
Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.


Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Logo Waskita. waskita.co.id
Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.


Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Otorita IKN mengkaji skema pembiayaan berupa penerbitan obligasi, sukuk, dan pinjaman untuk mendanai proyek ibu kota baru.
Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.


Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Waskita Karya. Istimewa
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.


Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi & Pajak AAJI Simon Imanto (kiri), Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon (tengah), dan Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI Novita Rumngangun (kanan) dalam Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Semester I-2023 di kantornya, Jakarta pusat pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/Irma Aulia Irawan.
Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.


Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Waskita Karya. Istimewa
Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?


Obligasi Israel Laris Manis di Luar Negeri Sejak Perang dengan Hamas

14 November 2023

Pasukan Israel menjatuhkan bom  di tengah konflik antara Israel dan Palestina Hamas, di Kota Gaza, 9 November 2023. REUTERS/Mohammed Al-Mas
Obligasi Israel Laris Manis di Luar Negeri Sejak Perang dengan Hamas

Israel menerbitkan surat utang atau obligasi, yang salah satunya untuk mendanai perang dengan Hamas.