Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Opium, Sarapan Anak-anak Afganistan

image-gnews
TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO/Tony Hartawan
Iklan
TEMPO Interaktif, Banyak cara yang biasa dilakukan orang tua agar anaknya tenang dan tidur lelap. Beberapa menggunakan dot, obat penenang seperti Benadryl, atau "membedong" jika si anak masih bayi. Tapi tidak demikian di Afganistan. Para ibu di Negeri Taliban itu memberikan anaknya opium agar bisa tidur.

Simaklah kisah Aziza (bukan nama sebenarnya). Nun jauh di sudut Afganistan bagian utara, ibu satu anak itu membuka sebuah lemari kayu yang kusam. Dari dalamnya ia mengambil sesuatu yang terbungkus plastik. Seperti memotong cokelat, perempuan itu lalu memotong kecil isi plastik dan menyuapkannya kepada Omaidullah, putranya yang baru berusia 4 tahun. Ini sarapannya, sepotong opium murni.

"Jika saya tidak memberikan opium, dia tidak tidur dan saya tak bisa bekerja," kata Aziza kepada CNN. Aziza bukan satu-satunya yang melakukan itu. Hampir semua ibu di desanya melakukan hal sama. Mereka memberikan opium tak hanya agar anaknya diam, tapi juga saat anak-anak itu sakit.

"Saya bekerja dan membesarkan anak, karena itu saya mulai menggunakan opium," ujar ibu mertua Aziza, Rozigul. Dia menggulung gumpalan kecil di jarinya dan memasukkan ke mulutnya sambil tersenyum. Kepada CNN Rozigul mengungkapkan, menggunakan barang haram itu lantaran kondisi mereka yang sangat miskin. "Kami tak punya apa-apa untuk dimakan. Itulah mengapa kami harus bekerja dan menggunakan obat terlarang untuk membuat anak-anak kami diam." Tak mengherankan jika semua keluarga besar Rozigul adalah pecandu.

Aziza, yang berasal dari keluarga miskin penenun karpet di Provinsi Balkh, mengaku tak tahu bahwa opium itu zat addictive. Perempuan yang tak pernah mengenyam pendidikan itu juga tak tahu risiko kesehatan akibat mengkonsumsi opium. Dia hanya tahu barang berbahaya itu telah digunakan turun-temurun.

"Opium bukan sesuatu yang baru bagi desa kami. Ini tradisi lama dan bahkan menjadi bagian dari agama di beberapa tempat," ujar Dr Mohamed Daoud Rated, koordinator pusat rehabilitasi narkoba. "Orang-orang menggunakan opium sebagai narkoba atau untuk pengobatan. Jika seorang anak menangis, dia diberi opium; jika mereka tidak bisa tidur, mereka menggunakan opium; dan jika seorang bayi batuk, mereka diberi opium."

Di Afganistan, opium memang tumbuh subur, bahkan negara itu menjadi salah satu penghasil terbesar zat addictive tersebut. Wajar jika warga, terutama yang tinggal di daerah-daerah miskin, akrab dengan tanaman berbahaya itu. Apalagi di daerah miskin umumnya, tak ada pelayanan kesehatan yang nyata dan harga obat pun sangat mahal. Di kalangan anak muda, opium biasanya digunakan agar mereka tahan bekerja berjam-jam dan untuk mengurangi rasa sakit.

CNN | PARENTDISH | SUNARIAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Pasukan kepolisian Afghanistan berusaha menolong seorang anak kecil usai terjadinya aksi bom bunuh diri dan bentrokan antara pasukan Afghanistan dan gerilyawan di sebuah masjid Muslim Syiah di Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2017. Serangan tersebut terjadi saat jamaah menjalankan ibadah shalat subuh. REUTERS
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.


Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ekspresi Presiden AS, Donald Trump saat menjawab pertanyaan media saat berada di pesawat kenegaraan Air Force One dalam perjalanannya menuju Palm Beach, beberapa jam sebelum memerintahkan serangan ke Suriah, 6 April 2017. AP Photo
Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam


Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Senjata Taliban yang diduga dipasok oleh Rusia. Cnn.com
Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan


Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Abdul Hasib, pemimpin ISIS. twitter.com
Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan


ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

Pasukan keamanan Afghanistan menyisir lokasi serangan bom di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Serangan bom bunuh diri di dekat gedung Kedubes AS ini  menewaskan 8 warga sipil dan 3 tentara AS. REUTERS/Omar Sobhani
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.


Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan yang terjadi dekat iring-iringan kendaraan militer NATO di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Twitter.com
Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa


Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Milisi Taliban membawa senjata berat saat berjaga berjaga-jaga ketika pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. AP/Allauddin Khan
Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.


Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Anggota Tentara Nasional Afganistan menghadiri upacara wisuda kelulusan di Akademi Militer Afganistan di Kabul, Afganistan, 24 Januari 2016. AP/Rahmat Gul
Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.


Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Ilustrasi. zimbio.com
Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.