TEMPO Interaktif, Jakarta - Pertanyaan apakah organisasi masyarakat Nasional Demokrat akan menjadi partai politik, mulai terjawab. Setelah menyatakan tak akan mendaftar menjadi parpol untuk Pemilihan Umum 2014, Sekretaris Jenderal Nasional Demokrat, Syamsul Muarif kali ini melontarkan sinyal organisasi ini bakal menjadi parpol.
"Karena untuk melaksanakan restorasi tak mungkin oleh ormas, tapi dengan menjadi parpol," kata Syamsul usai pembukaan Simposium Nasional 'Gerakan Perubahan untuk Restorasi Indonesia' yang digelar organisasi tersebut di Jakarta Convention Center Senayan, Minggu 30 Januari 2011.
Restorasi Indonesia menjadi konsep perjuangan organisasi pimpinan Surya Paloh itu. Namun, menurut Syamsul, Nasdem juga memiliki alternatif lain disamping menjadi parpol, yakni menjalin aliansi dengan partai tertentu.
Untuk itu, Nasdem mulai menjalin aliansi dengan PDI Perjuangan. Bahkan, organisasi ini juga mengundang Ketua Umum PDI Pejuangan, Megawati Soekarnoputri di hari kedua simposium Nasdem, Senin (31/1) esok. "Tapi sampai saat ini belum ada konfirmasi kedatangannya," kata Syamsul.
Adanya pilihan apakah akan menjadi parpol atau aliansi, menurut Syamsul, karena restorasi Indonesia merupakan strategi utama Nasdem yang akan disumbangkan untuk negara. Outputnya akan diberikan kepada parpol-parpol maupun DPR untuk melaksanakan. "Karena itu adalah kebijakan kekuasaan yang harus dijalankan. Ya lewat parpol atau aliansi," kata Syamsul.
Saat ditanya kapan Nasdem siap menjadi parpol, Syamsul tidak menjawab dengan tegas. "Kalau partai-partai lain sudah sampai pada halaman 10, Nasdem baru lembar pertama kedua," kata Syamsul.
Sementara itu pakar hukum Saldi Isra menyatakan sudah saatnya Nasdem menjadi sebuah partai politik. "Nasdem harus segera jadi parpol. Nunggu apa lagi? Kalau hanya ormas, tidak akan dipertimbangkan," kata Saldi.
PITO AGUSTIN RUDIANA