TEMPO Interaktif, Karanganyar - Dwi, 22 tahun, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Karangpandan, sedang asyik mandi ketika tiba-tiba mendengar suara dentuman keras, Senin (31/1) pukul 09.00 WIB. Bergegas ibu satu anak ini mempercepat mandinya, berganti pakaian, dan keluar rumah.
Sejenak dia menduga ada tabung gas milik salah seorang tetangganya yang meledak. “Suaranya keras sekali. Saya sempat mengira kalau itu suara tabung gas meledak,” jelasnya kepada Tempo ketika ditemui di Kecamatan Ngargoyoso, Senin (31/1) sore.
Rupanya tidak hanya dia yang mendengar suara dentuman keras itu. Tetangga desanya pun berkerumun di depan rumah. Saat itulah, warga melihat sebuah pesawat melintas di atas kepala menuju ke arah Timur Laut atau tepatnya ke kawasan wisata Candi Cetho di Kecamatan Ngargoyoso.
Entah siapa yang memulai, tiba-tiba saja ada yang berteriak kalau ada pesawat jatuh di Candi Cetho. Alhasil, semenjak pagi hingga sore ini, ratusan warga berbondong-bondong menuju Ngargoyoso. Mereka ingin melihat peristiwa jatuhnya pesawat.
Pada saat hampir bersamaan, Komandan Komando Distrik Militer Karanganyar Letnan Kolonel (Infanteri) Yusran Yusuf mendapat laporan dari masyarakat yang mengaku melihat ada pesawat jatuh di Candi Cetho. “Saya langsung menerjunkan tim untuk memeriksa,” ujarnya saat dijumpai di Markas Kepolisian Sektor Ngargoyoso.
Setelah lokasi yang disebut-sebut ada pesawat jatuh disisir tim SAR Karanganyar, tidak ditemukan tanda-tanda pesawat jatuh. Lantas Yusran mengontak Landasan Udara Iswahjudi Madiun untuk menanyakan apakah ada pesawat dari Lanud yang terbang kemudian kehilangan kontak.
Jawaban yang diterima tak kalah mengejutkan. Kepala Divisi Operasi Lanud Iswahjudi Madiun Kolonel (Penerbang) Chairul Lubis mengatakan jumlah pesawat lengkap. “Saat saya cerita masyarakat Karanganyar mendengar dentuman keras yang dikira pesawat jatuh, dia mengatakan jika dentuman tersebut suara pesawat,” ceritanya.
Rupanya, Senin pagi ada pesawat F16 dari Lanud Iswahjudi yang sedang latihan terbang di sekitar Karanganyar, yang letaknya tergolong dekat dengan Madiun. Kecepatan pesawat yang kategori supersonik terdengar seperti dentuman keras saat melintas. “Jadi bisa dipastikan suara dentuman keras berasal dari pesawat F16 yang lewat,” katanya, sambil tersenyum.
Dwi, yang telanjur datang ke Ngargoyoso bersama suami dan anaknya, kecewa. Rupanya suara keras yang dia dengar tadi pagi hanya suara pesawat yang melintas. “Saya kira ada ledakan tabung elpiji 3 kilogram atau pesawat jatuh. Ternyata cuma pesawat lewat,” ucapnya, yang lantas berbalik arah kembali ke rumah.
UKKY PRIMARTANTYO