TEMPO Interaktif, Jakarta -DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,57 persen sepanjang Januari 2011. Inflasi terutama disebabkan oleh naiknya harga sebesar 0,9 persen pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga. Dengan demikian kota Jakarta menempati urutan tertinggi ke-52 dari 66 kota kota yang diteliti oleh Badan Pusat Statistik. “Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar berdasarkan urutan tertinggi adalah sewa rumah, rekreasi, minyak goreng, bawang merah, payung, bensin, rokok kretek filter, angkutan udara, kontrak ruah, batu bata, cabe rawit, anggur, kentang, jeruk, dan bayam,” kata Kepala BPS DKI, Agus Suherman, hari ini.
Inflasi juga didorong naiknya harga kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,75 persen; kelompok bahan makanan 0,53 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,27 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen; kelompok sandang 0,2 persen; serta kelompok kesehatan 0,07 persen.
Harga bahan pangan menyumbang inflasi sebesar 0,47 persen yang didongkrak oleh tujuh dari sebelas sub kelompok. Sub kelompok ikan segar menyumbang 1,5 persen; ikan diawetkan 1,55 persen; telur, susu, dan turunanya 0,25 persen; sayuran 0,56 persen; buah-buahan 0,89 persen; bumbu-bumbu 0,58 persen; dan kelompok lemak dan minyak sebesar 6,09 persen
Empat sub kelompok makanan yang mengalami penurunan harga (deflasi) adalah padi-padian, umbi-umbian dan turunannya sebesar 0,41 persen; sub kelompok daging dan turunannya 0,96 persen; kacang-kacangan 0,96 persen; dan sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,59 persen.
RENNY FITRIA SARI