Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Krisis Mesir Kerek Harga Minyak Dunia

image-gnews
AP/Hasan Jamali
AP/Hasan Jamali
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Krisis politik di Mesir berpengaruh langsung terhadap harga minyak dunia. Presiden Direktur PT Trimegah Sekuritas Tbk Omer S. Anwar mengatakan, posisi Mesir sangat penting dalam industri perminyakan dunia. "Ada potensi risiko dan ketidakpastian tinggi di daerah itu yang bisa meningkatkan harga minyak," ujarnya di Jakarta kemarin.

Bukan hanya sebagai salah satu produsen penting, kata bekas Wakil Direktur Pertamina itu, gejolak di negara itu membuat jalur perdagangan minyak antara Timur Tengah dan Eropa terganggu. Maklum, wilayah Mesir mengapit Terusan Suez yang merupakan jalur utama transportasi emas hitam dari Teluk Arab. 

Kontrak utama New York, minyak mentah jenis Light Sweet pengiriman Maret, naik US$ 37 sen ke posisi US$ 89,71 per barel pada perdagangan kemarin pagi waktu setempat. Sedangkan jenis Brent naik US$ 18 sen menjadi US$ 99,60 per barel.

Omer mengatakan, ketidakpastian politik di kawasan tersebut memberikan sentimen negatif ke pasar. Risiko yang meningkat membuat biaya asuransi meningkat, terutama adanya kekhawatiran jika Terusan Suez ditutup.

Indonesia jelas terpengaruh karena impor minyak juga besar. Terkereknya harga minyak akan merembet pada naiknya harga bahan kebutuhan pokok. "Akibatnya, inflasi akan meningkat. APBN akan membengkak untuk membiayai subsidi bahan bakar," kata dia.

Kondisi ini menyebabkan pelaku pasar lebih berhati-hati. Terutama perusahaan yang akan menerbitkan saham perdana maupun surat utang. "Sebagian besar mereka masih wait and see sebelum melakukan aksi-aksi penggalangan dana," kata dia.

Direktur Legg Mason Asset Management Evan Lim optimistis pengaruh krisis Mesir terhadap Indonesia tak akan berlangsung lama. "Indonesia dan Mesir tak banyak punya korelasi. Meski ada sentimen negatif, tak akan berlangsung lama," kata Evan.

Menurut dia, pasar finansial Indonesia memiliki daya tahan kuat dan telah terbukti sepanjang krisis 2008. Investor merasa sangat nyaman menanamkan uangnya di Indonesia, yang memiliki pertumbuhan yang termasuk tertinggi di Asia.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan, pemerintah mewaspadai potensi kenaikan harga minyak dunia. "Saya kira tidak ada negara yang menginginkan harga tinggi ketika ekonomi dalam keadaan sulit di dunia," ujar Hatta di kantor kemarin. 

Jika kenaikan harga minyak terlalu tinggi, ia menambahkan, akan berdampak besar terhadap perekonomian domestik. Produksi manufaktur yang sedang tumbuh akan kembali mengerem aktivitasnya. 

Pemerintah akan berupaya menjaga pasokan dan permintaan minyak dalam negeri. Produksi minyak nasional digenjot dibarengi dengan penghematan konsumsi dan diversifikasi energi. 

Ia juga meminta pelaku ekonomi tetap tenang. "Saya yakin dengan OPEC, dengan meningkatkan produksi, maka mereka akan menjaga kestabilan suplai dan permintaan," katanya.

FAMEGA SYAVIRA | EKO ARI WIBOWO | AGUSSUP








Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

4 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.


Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

4 hari lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.


Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

6 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.


Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

6 hari lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.


Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.


Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?


Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?


Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Petugas mengganti papan harga SPBU jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu 3 September 2022. Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter serta Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?


Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.


Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

27 Mei 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB. Bagaimana rinciannya dan apa penyebab kenaikannya?