TEMPO Interaktif, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyatakan komitmennya untuk tetap mendukung pasangan Tri Rismaharini - Bambang DH sebagai Walikota dan Wakil Walikota Surabaya.
"Kami berkomitmen untuk tetap mendukung pasangan ini sampai akhir masa jabatannya," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Sidarto Danusubroto, Jumat (4/2), di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Komitmen ini ditegaskan DPP usai rapat internal yang menghadirkan Bambang dan Risma. Keputusan rapat juga menolak pengunduran diri Bambang dari jabatannya sebagai Wakil Walikota. "Artinya diberi penugasan kepada Mas Bambang untuk tetap menjalankan tugas sebagai Wakil Walikota Surabaya," timpal Idham Samawi, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi.
Menurut Idham, keputusan itu didasarkan pada alasan bahwa PDI Perjuangan sejak awal mendukung pasangan ini sebagai satu kesatuan. Selain itu, pasangan Risma-Bambang juga didukung penuh oleh rakyat. "Saya rasa cukup jelas, pasangan Risma-Bambang dikehendaki oleh rakyat dan sebagai kader partai harus melaksanakan semua instruksi partai," kata Idham.
Dalam rapat yang berlangsung selama kurang lebih empat setengah jam itu, DPP PDI Perjuangan juga memerintahkan anggotanya yang duduk di DPRD Kota Surabaya mencabut dukungan hak angket untuk pemakzulan terhadap Risma. "Sikap dari partai sudah jelas. Dan surat itu sudah dikirim kepada PDIP Surabaya," ujar Sidharta.
Rapat DPP PDI Perjuangan digelar untuk membahas kisruh politik di Kota Pahlawan. Rapat ini mempertemukan sejumlah anggota DPD Jawa Timur, DPC Kota Surabaya dan pasangan Risma- Bambang.
Kisruh politik di Surabaya bemula ketika Risma mengeluarkan peraturan walikota soal kenaikan pajak reklame di Surabaya. Kebijakan ini ditentang oleh sebagian besar fraksi di DPRD Kota Surabaya. Isu ini pun bergulir hingga pengajuan hak angket kepada Risma. Anehnya, PDIP yang merupakan partai pengusung Risma turut mendukung hak angket.
Selain itu, Bambang DH secara mengejutkan menyatakan mundur dari kursi wakil walikota. Kabarnya, Bambang mengundurkan diri karena tak sepakat dengan kebijakan Risma.
Untuk menyelesaikan kisruh tersebut DPP PDI Perjuangan memanggil seluruh kadernya di Dewan Pengurus Cabang Kota Surabaya. Pemanggilan ini dilakukan untuk mendamaikan pertikaian tersebut.
FEBRIYAN.