"Kami sedang mengkaji konsep pembangunan tol agar bisa dibangun sebelum 2013," kata Hermanto Dardak, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, seusai meresmikan penggunaan flyover yang dibangun PT Lippo Karawaci menuju jalan tol Jakarta-Merak di Karawaci, Tangerang, Jumat (4/2).
Hermanto mengatakan pembangunan tol akan diserahkan pada konsorium Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mereka yang akan menanggung dana proyek hingga proses pembangunannya. "Jadi mereka (konsorium BUMN) yang menyusun jumlah dana maupun konsep pembangunan proyek," kata dia.
Kementerian Pekerjaan Umum hanya terlibat dalam melakukan survei kelayakan pembangunan jalan tol tersebut. Gunanya untuk membuat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Kementerian telah menurunkan tim untuk menganalisis dampak lingkungan proyek itu. "Hasilnya hingga kini belum rampung," kata dia.
Kementerian juga akan melakukan survei mengenai ketersediaan lahan proyek. Hermanto yakin pembebasan lahan tidak bakal menjadi hambatan dalam proyek tersebut. "Hasil survei yang akan memperjelas semuanya," ujar dia.
Pemerintah merencanakan pembangunan jalan tol Serangan-Tanjung Benoa, Bali. Sesuai analisis konsorium BUMN, jalan tol tersebut sepanjang 11,5 kilometer melalui pesisir pantai. Nilai investasi yang dibutuhkan senilai Rp 1,37 triliun.
PT Jasa Marga, perusahan yang tergabung dalam konsorium BUMN, akan mengajukan proposal pembangunan jalan tol kepada Kementerian Pekerjaan Umum sekitar Maret. Konsep pembangunan salah satunya akan merujuk pada proposal PT Jasa Marga. "Konsep harus selektif," katanya. "Apalagi di sekitarnya ada pelabuhan dan bandar udara."
Hermanto berharap jalan tol ini bisa mengurangi beban transportasi di kota wisata tersebut. Sehingga wisatawan lokal maupun mancanegara yang melalui rute bandara udara maupun pelabuhan di Bali nyaman dalam berkendara. "Proyek ini sangat mendukung kelancaran transportasi," tuturnya.
TRI SUHARMAN