TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto yakin penjualan Sukuk Retail Syariah Seri 003 yang mulai ditawarkan hari ini tak akan terpengaruh oleh kenaikan suku bunga acuan BI Rate.
Investor, kata dia, tetap berminat membeli sukuk dengan imbal hasil sebesar 8,15 persen ini. "Pasar sudah memperhitungkan kenaikan BI Rate," ujar dia kepada Tempo kemarin.
Pembayaran kupon yang dilakukan per bulan memberikan imbal hasil yang lebih besar dari yield yang ditawarkan. Karenanya, dia optimistis sukuk ini akan diserbu investor. Penawaran sukuk dibuka pada 7-18 Februari, dengan penjatahan 21 Februari dan penerbitan 23 Februari. Pembelian sukuk minimal Rp 5 juta atau kelipatannya.
Sukuk ini hanya dijual kepada investor individu warga negara Indonesia dengan tenor 3 tahun. Pemerintah telah menunjuk 11 bank umum dan 9 perusahaan efek sebagai agen penjual.
Direktur Pembiayaan Syariah Kementerian Keuangan Dahlan Siamat mengatakan imbal hasil yang ditawarkan Sukuk Seri 003 lebih kompetitif dibandingkan tingkat suku bunga acuan BI Rate dan rata-rata deposito saat ini.
"Selisih dengan BI Rate sebesar 140 basis points atau sekitar 200 basis points bila dibanding rata-rata deposito berjangka," ujar Dahlan.
ANTON WILLIAM