TEMPO Interaktif, Jakarta -Bank Indonesia memperkirakan puncak inflasi akan terjadi Mei hingga Juni mendatang. Prediksi ini serupa dengan analisis sebagian pengamat.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A. Sarwono mengatakan jika faktor-faktor penyebab inflasi di semester I bisa dikendalikan, maka tekanan inflasi di semester II akan menurun. Kekhawatiran yang dimaksud adalah kenaikan harga komoditas bahan pangan dan energi, khususnya crude oil.
Dalam rilis kemarin (4/2), Bank Indonesia menyatakan, dewan gubernur mewaspadai ekspetasi inflasi yang mulai meningkat. "Disamping dipicu oleh kenaikan harga volatile foods yang masih tinggi, meningkatnya ekspetasi inflasi juga didorong oleh kenaikan harga volatile foods yang masih tinggi, meningkatnya ekspetasi inflasi juga didorong oleh kenaikan harga komoditi global dan rencana kebijakan pemerintah khususnya pengurangan subsidi BBM," katanya.
FEBRIANA FIRDAUS