Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Jember Diminta Waspadai Banjir dan Longsor

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, JEMBER - Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur minta warganya mewaspadai  ancaman banjir bandang dan musibah tanah longsor. Apalagi  Kamis pekan lalu terjadi longsor di kawasan perkebunan di kecamatan itu. 

" Curah hujan meningkat. Ancaman banjir bandang dan tanah longsor mengkuatirkan" kata  Rasyid Zakaria, Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Jember, Senin 7 Februari 2011.

Khususnya  warga di sekitar lereng pegunungan Hyang Argopuro, terutama di Kecamatan Panti,  Rasyid mengingatkan kawasan itu rawan longsor. Menurut Rasyid, curah hujan di Kabupaten Jember saat ini rata-rata antara 150 - 200 milimeter. Debit air di sejumlah sungai di Kecamatan Panti terus meningkat. Pada papan petunjuk ketinggian permukaan air di salah satu dam sudah menunjuk pada titik 300 centimeter.

Rasyid Zakaria mengingatkan, banjir bandang pernah terjadi tahun 2006. Banjir yang disertai tanah longsor menewaskan 100 orang dan merusak ribuan rumah penduduk.

Banjir bandang terjadi akibat meluapnya air dari tiga sungai di Kecamatan Panti, yakni sungai Kaliputih, Dinoyo, dan sungai Ketajek. ”Saat itu ketinggian permukaan air pada papan pengukur 325 centimeter. Berarti situasi semakin mengancam,” kata Rasyid..

Agar bencana tersebut tidak terulang, petugas Dinas Pengairan telah dikerahkan untuk secara intensif melakukan pemantauan kondisi air di setiap sungai yang rawan banjir. Sungai dari Kecamatan Panti memanjang hingga Kecamatan Rambipuji.

Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Pemkab Jember Edy Budi Susilo menjelaskan, pemerintah setempat juga telah memerintahkan aparat di 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Jember untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Selain Kecamatan Panti, sejumlah kawasan kecamatan lainnya juga waran bencana, seperti Kecamatan Silo, Tanggul, Panti, Sukorambi, Arjasa, Jelbuk, Mumbulsari, Jenggawah, Tempurejo, dan Kecamatan Kencong. Daerah tersebut juga berada di bawah pegunungan Hyang Argopuro dan Baban Silosanen. "Hutan di dua kawasan tersebut gundul meski telah ditanami kembali," papar Edy.

Dana penanggulangan bencana menjadi masalah pelik saat ini. Apalagi, akibat konflik politik di inernal DPRD berkaitan dengan pro dan kontra kepemimpinan daerah, APBD Kabupaten Jember tahun 2011 belum juga ditetapkan. Selain itu, Kabupaten Jember juga belum membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sehingga tidak ada pos anggaran khusus penanggulangan bencana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena masih berbentuk Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana, anggarannya menyatu dalam Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) berupa dana tak terduga. Jumlahnya pun sangat terbatas. Ketika menangani bencana banjir bandang di Kecamatan Kencong tahun 2010 lalu, hanya sekitar Rp 2 miliar.


Seperti diberitakan Tempo sebelumnya, Kamis pekan lalu (3/2), sebanyak 67 Kepala Keluarga yang bermukim di kawasan perkebunan yang dikelola Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Jember di Kecamatan Panti harus mengungsi akibat tanah longsor menerjang permukiman mereka.

Sementara itu, Kepala Bidang Bidang Konservasi Sumberdaya Alam Wilayah III Jember Sunandar Trigunajasa menjelaskan, aktivitas pendakian ke kawasan pegunungan Hyang Argopuro ditutup karena cuaca yang buruk.

Selain hujan yang terus terus turun, kawasan pegunungan juga dilanda tiupan angin kencang. ”Keadaannya membahayakan sehingga kami tutup sampai dinyatakan aman lagi," ucapnya. Penutupan bahkan sudah dilakukan sejak 18 Januri 2011 lalu.

MAHBUB DJUNAIDI.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

19 Januari 2023

Presiden Joko Widodo saat meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis, 19 Januari 2022. Biro Setpres
Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.


Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

23 Januari 2021

Kondisi banjir di jalan depan Polda Sulawesi Utara dan Kantor PLN Wilayah Suluttenggo di Kota Manado, Jumat 22 Januari 2021. ANTARA/HO-BPBD Kota Manado
Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.


Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

23 Januari 2021

Kondisi banjir di jalan depan Polda Sulawesi Utara dan Kantor PLN Wilayah Suluttenggo di Kota Manado, Jumat 22 Januari 2021. ANTARA/HO-BPBD Kota Manado
Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.


BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

23 Januari 2021

Kondisi banjir di jalan depan Polda Sulawesi Utara dan Kantor PLN Wilayah Suluttenggo di Kota Manado, Jumat 22 Januari 2021. ANTARA/HO-BPBD Kota Manado
BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado


Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

22 Januari 2021

Sejumlah warga melihat ombak tinggi yang menerjang pesisir kawasan bisnis di Kota Manado, Sulawesi Utara, Ahad, 17 Januari 2021. Video saat terjadinya ombak tinggi sempat viral di media sosial pada sore hari ini. ANTARA/Adwit B Pramono
Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.


Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

9 Oktober 2019

Ketinggian air di papan mercu air Bendung Katulampa, sejak Rabu 7 Februari 2018 pagi hingga siang, hanya 60 sentimeter atau siaga 4.  Tempo/ M Sidik Permana
Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.


Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

2 Februari 2019

Warga menunjukkan lokasi rumahnya yang tergenang air di Kelurahan Bailang, Manado, Sulawesi Utara, Jumat 1 Februari 2019. Hujan deras sejak Kamis (31/1/2019) sore menyebabkan banjir di sebagian besar wilayah kota Manado dengan ketinggian mencapai 2,5 meter. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono
Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.


Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

27 Januari 2014

Warga membawa barang miliknya melintasi banjir ketika akan mengungsi ke tempat yang lebih aman di Wenang, Manado, Sulawesi Utara(15/1). Banjir yang datang pada hari Rabu menbuat ribuan warga mengungsi ANTARA/Fiqman Sunandar/ed/Spt/14.
Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.


Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

22 Januari 2014

Sejumlah warga melintasi banjir di kawasan Pamanukan, Subang, Jawa Barat, Senin (20/1). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang


unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan


Bandung.


Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

22 Januari 2014

Warga dibantu tim SAR mengevakuasi sejumlah barang berharga milik penduduk saat banjir melanda Kampung Sewu, Solo, Jateng, Rabu (22/2). ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.