Kekerasan Agama, NU dan Muhammadiyah Diminta Turun Tangan
Selasa, 8 Februari 2011 14:12 WIB
Bagikan
Dari kiri: Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua Presidium Inter-Religious Council (IRC) Indonesia Din Syamsuddin, Ketua DPD Irman Gusman, Sekjen World Conference on Religions for Peace (WCRP) William F. Vendley menghadiri acara The World Interfaith Harmony Week di Istora Senayan, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Muladi sepakat jika Ahmadiyah menjadi agama baru. Usul menjadikan Ahmadiyah sebagai agama baru di luar Islam sebelumnya dilontarkan Ketua Komisi Agama DPR Abdul Kadir Karding.
Penegasan menjadi agama baru tersebut menurut Muladi harus melibatkan ulama-ulama moderat yang ada di Nahdlatul Ulama maupun Muhammadiyah. "Keduanya (NU dan Muhammadiyah) ini mempunyai pengaruh kuat untuk mendialogkan soal Ahmadiyah," kata Muladi saat ditemui usai melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi Pertahanan DPR, Selasa (8/2).
Sedangkan keputusannya berada di tangan Presiden, semisal melalui keputusan presiden. Jika Ahmadiyah menolak, menurut Muladi menjadi tugas para tokoh agama tersebut untuk mendialogkan lebih intens. "Ini resiko karena berada di tengah-tengah agama yang telah diakui," kata Muladi.
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara
22 hari lalu
Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara
Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB
38 hari lalu
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB
Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November
16 November 2023
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November
Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.
Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan
18 Juni 2023
Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan
Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.
Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang
24 Mei 2023
Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang
Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.
Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama
1 April 2023
Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama
Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.
Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama
16 Februari 2023
Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama
Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.
Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR
2 Februari 2023
Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR
Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.
Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan
16 November 2022
Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan
Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.
Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng
28 Oktober 2022
Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng
Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.