Menurut dia, langkah tersebut untuk meningkatkan kinerja manajemen. Haris menilai jika saham dimiliki publik, maka pengawasan semakin baik. ”Meski porsi saham publik kecil,” ujar dia menegaskan .
Haris mengungkapkan, dari sejumlah bank milik daerah, baru Bank Jabar yang sudah go public—sahamnya sudah dimiliki oleh masyarakat. Dia menegaskan bahwa Bank Sulselbar juga mampu melakukan hal yang sama seperti Bank Jabar. ”Kami bisa dan mampu.”
Kepemilikan saham Bank Sulselbar saat ini dikuasai pemerintah Sulawesi Selatan dengan porsi 48 persen saham dari total modal disetor para pemegang saham sebesar Rp 453 miliar. Selebihnya, saham dimiliki 24 pemerintah kabupaten dan kota se-Sulawesi Selatan dan lima pemerintah kabupaten di Sulawesi Barat.
Agenda RUPS nanti, Haris menjelaskan, antara lain pengesahan laporan keuangan perusahaan periode 2010, penetapan rencana bisnis pada 2011, serta pembahasan pelepasan saham ke publik. Dia berharap pemerintrah daerah di Sulawesi Selatan dan Barat sebagai pemegang saham tidak khawatir soal kepemilikan saham oleh publik. ”Kepemilikan itu bisa dibatasi, jika mayoritas saham tidak ingin dikuasai oleh publik,” katanya.
Dengan pelepasan saham ke publik, menurut Haris, Bank Sulselbar bakal mendapat dana segar untuk meningkatkan kinerja khususnya penyaluran kredit. Sepanjang 2010, kata dia, Bank Sulselbar telah menyalurkan kredit sebesar Rp 4,3 triliun dengan tingkat kredit macet sebesar 2 persen. Menurut dia, tingkat kredit macet ini jauh dari ketentuan Bank Indonesia sebesar 5 persen. Penyaluran itu meningkat signifikan dibanding periode 2009 yang hanya sebesar Rp 3,5 triliun.
Haris berharap, dalam RUPS nanti para pemegang saham akan menyetujui usulan pelepasan saham itu. "Namun, semuanya tergantung keputusan RUPS," ujar dia.
Ketua Komisi C bidang keuangan daerah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan Buhari Kahar Muzakkar mengatakan, Pemerintah Sulawesi Selatan sebagai pemegang saham terbesar harus mempertimbangkan secara matang usulan itu. "Jangan sampai keliru saat mengambil keputusan dalam RUPS nantinya," kata dia.
Adapun Wakil Bupati Luwu Timur Toriq Husler mengatakan, pemerintah Luwu Timur masih mempertimbangkan keinginan manajemen Bank Sulselbar itu. ”Kami perlu memikirkan dulu positif negatifnya perihal pelepasan saham itu ke publik,” kata dia.
INDRA O.Y.