TEMPO Interaktif, Jakarta -Dinas Pekerjaan Umum DKI menyatakan penurunan tujuh jembatan yang ada di Jakarta belum menyebabkan kondisi yang membahayakan. Sehingga dalam 2 hingga 3 tahun kedepan, peninggian tujuh jembatan ini belum masuk dalam program yang akan dikerjakan.
“Itukan hanya masalah air. Bukan rusak atau patah strukturnya sehingga tidak membahayakan,” kata Kepala Bidang Jembatan Dinas PU DKI, Novizal, Rabu ini.
Menurut Novizal, hingga saat ini DKI telah meninggikan 2 meter untuk dua jembatan yang sudah berada sejajar permukaan air. Dua jembatan itu adalah Pluit Utara dan Muara Angke dengan anggaran masing-masing Rp 15 miliar dan Rp 4 miliar.
Jembatan Muara Angke baru separuh jalan lokasinya di jalan menuju komplek perikanan. Sedangkan Pluit Utara baru ditenderkan dan pengerjaan fisiknya ditargetkan selesai tahun ini. "Belum ada pengalihan lalu lintas di sana,” kata Novizal.
Penurunan struktur tujuh jembatan di Jakarta ditemukan oleh tim Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS), dan disimpulkan bahwa hal ini adalah pengaruh dari penurunan struktur permukaan tanah. "Permukaan air yang dulu lewat di kolong jembatan sekarang sudah menyentuh papan jembatan," ujar Heri Andreas, peneliti geodesi dari ITB yang tergabung dalam tim JCDS.
Ketujuh jembatan itu antara lain dua buah jembatan di Kamal Muara, dua jembatan di Mangga Dua,Ancol, Gunung Sahari dan Pantai Mutiara.
RENNY FITRIA SARI