“Selanjutnya kami sudah memberikan surat kepada Japan International Cooperation Agency,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI, Sarwo Handayani, Rabu ini.
Menurut Sarwo, hingga saat ini DKI masih menunggu jawaban dari JICA terhadap surat tersebut. Dengan dibalasnya surat dari DKI oleh JICA maka proyek MRT dapat dilanjutkan pada tahap prakualifikasi dokumen tender yang dijadwalkan dilakukan Februari ini.
Sementara itu, Peninjauan desain teknis dasar (Basic Engineering Design) dari Mass Rapid Transit (MRT) sudah diselesaikan oleh DKI. Desain tersebut sudah dikirimkan ke Kementrian Perhubungan (Kemenhub). Dan telah ditindak lanjuti oleh Kemenhub dengan mengirimkan kembali surat kepada DKI bahwa review yang disampaikan sudah diakomodasi.
“Selanjutnya kami sudah memberikan surat kepada Japan International Cooperation Agency,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI, Sarwo Handayani, Rabu (9/2).
Menurut Sarwo, hingga saat ini DKI masih menunggu jawaban dari JICA terhadap surat tersebut. Dengan dibalasnya surat dari DKI oleh JICA maka proyek MRT dapat dilanjutkan pada tahap prakualifikasi dokumen tender yang dijadwalkan dilakukan Februari ini.
Sementara itu, untuk pembangunan stasiun pusat dan depo MRT tahap 1 (Lebak Bulus-Bunderan HI) akan dilakukan penggusuran untuk Stadion Lebak Bulus. Penggusuran dilakukan karena adanya perluasan depo MRT dari 7000 meter menjadi 1 hektar, bukan hanya terminal Lebak Bulus tetapi Stadion Lebak Bulus pun terkena imbas. Pembebasan lahan untuk MRT ditargetkan selesa pada 2011 dengan dana yang telah dialokasikan di APBD 2001 sebanyak Rp 300 miliar.
RENNY FITRIA SARIPenggusuran dilakukan karena adanya perluasan depo MRT dari 7000 meter menjadi 1 hektar, bukan hanya terminal Lebak Bulus tetapi Stadion Lebak Bulus pun terkena imbas. Pembebasan lahan untuk MRT ditargetkan selesai pada 2011 dengan dana yang telah dialokasikan di APBD 2001 sebanyak Rp 300 miliar.
RENNY FITRIA SARI