TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PDIP, Taufik Kiemas menegaskan PDIP tidak akan lobi demi menempatkan kadernya dalam kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jawaban itu dilontarkannya terkait isu perombakan kabinet di pemerintahan saat ini. "Kami (PDIP) tidak akan meminta kerjaan," katanya kepada wartawan di Gedung DPR Jakarta, Kamis (10/2).
Sikap PDIP, kata Taufik, sebenarnya memang terbuka untuk menerima tawaran duduk di kabinet. Selama bentuknya tawaran, bukan kader PDIP yang melakukan lamaran kepada pemerintah. "Namun inisiasi lobi itu tidak ada, kalau mau pemerintah yang langsung meminta," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua PDIP Puan Maharani memang menyatakan partainya terbuka untuk bisa duduk di kabinet. Meski begitu, Puan Maharani mempertanyakan apa benar kader partainya diminati Presiden SBY untuk direkrut ke dalam kabinet. Kalaupun toh benar begitu, Puan menegaskan, partainya tidak akan masuk dalam koalisi pemerintahan. "Kita tanya dulu apa yang diinginkan Presiden. Pasti ada alasannya, dong," kata Puan.
Puan juga menegaskan, PDIP memiliki sejumlah kader yang mampu duduk di kabinet. "Tapi, apa benar mereka diminati?" ujarnya. Dan toh, kata putri Mega ini, PDIP belum menerima tawaran secara resmi untuk masuk ke kabinet.
Taufik menyatakan, banyak kader PDIP yang memang kompeten untuk bisa duduk di Kabinet. Taufik menyebut sejumlah kader yang layak menjadi menteri." Arif Budimanta bagus. Imam Sugema bagus. Sri Adiningsih juga, dia kan menteri Pak Boediono" kata Taufik Kiemas.
Bahkan Sri Adiningsih, kata Taufik, telah lama membantu Boediono di Departemen Keuangan. Wartawan pun bertanya," Bagaimana Hendrawan Supratikno?" Taufik pilih enggan berkomentar. "Tanya Mbak Puan deh. Saya tak tahu, itu terserah Presiden," kata Taufik.
Sandy Indra Pratama