Ia mengatakan, rata-rata PER perusahaan penerbangan Asia adalah 10. Saham Garuda yang ditawarkan pada harga Rp 750 per lembar dan rasio laba terhadap saham yang beredar (EPS) sebesar 25 membuat PER menjadi 30. "EPS perusahaan terlalu besar. Valuasi saham terlalu tinggi."
Meski industri penerbangan nasional tumbuh pesat sepanjang tahun lalu, investor masih bingun menentukan harga wajar saham industri penerbangan. Karenanya, investor cenderung berhati-hati dalam mencermati saham perusahaan pelat merah ini.
Restrukturisasi utang sejak 2009 yang dilakukan perusahaan belum bisa membebaskan Garuda dari jerat utang. Hal ini menimbulkan sentimen negatif di kalangan investor. Praska menolak anggapan waktu penawaran saham Garuda yang berbarengan dengan rights issue Bank Mandiri dan penurunan indeks harga saham gabungan sebagai penyebab kurangnya minat investor. Menurut dia, kedua hal tersebut tak berpengaruh pada IPO Garuda.
Ia memprediksi kehati-hatian investor masih akan bertahan hingga penutupan masa penawaran. Garuda menawarkan saham perdananya senilai Rp 750 per lembar. Kurangnya peminat membuat saham perusahaan ini melempem sepanjang penawaran. Jumlah saham yang ditawarkan juga telah dikurangi dari semula 9,4 miliar lembar saham menjadi 6,4 miliar lembar saham.
Menurut rencana, Garuda akan melantai di Bursa besok pukul 09.30 WIB. Pencatatan perdana perusahaan pelat merah ini rencananya dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara, Menteri Keuangan, dan Menteri Perhubungan.
ANTON WILLIAM